Jasa Laporan Keuangan Perusahaan | Cetta Consulting 0818 0641 6857
Informasi layanan jasa Laporan Keuangan Perusahaan, Hub Widi Prihartanadi 0818 0641 6857. Layanan ON LIneKantor,
Graha Cetta-Ruko No.14 B Lt.3
JL.Ciputat Raya No.14 B Pondok Pinang
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12310
Email :
laporankeuanganperusahaan@gmail.com
widiprihartanadi@yahoo.co.id
web/Blog :
http://laporankeuanganperusahaanjakarta.blogspot.com/
PT UNILEVER INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
30 JUNI 2010 DAN 2009/
30 JUNE 2010 AND 2009
TIDAK DIAUDIT
UNAUDITED
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Financial Statements
As at 30 June 2010 and 2009
Daftar Isi Contents
Halaman/Page
Pernyataan Direksi 1 Directors’ Statement
Neraca Konsolidasian 2 – 3 Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Consolidated Statements of Changes
Konsolidasian 5 in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 - 7 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Consolidated Financial
Konsolidasian 8 – 60 Statements
Informasi Tambahan 61 – 66 Supplementary Information
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
2
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Balance Sheets
As at 30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
ASET ASSETS
Aset Lancar Current Assets
Kas dan setara kas 1,954,851 2d, 3 1,464,221 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade debtors
(Setelah dikurangi penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar Rp 3.047 pada
tahun 2010 dan Rp 1.697 pada tahun
2009)
(Net of allowance for doubtful
accounts of Rp 3,047 in 2010 and
Rp 1,697 in 2009)
- Pihak ketiga 1,495,999 2g, 4 1,376,277 Third parties -
- Pihak hubungan istimewa 207,959 2c, 4 79,877 Related parties -
Uang muka dan piutang lain-lain 99,428 5 94,746 Advances and other debtors
Persediaan 1,627,551 2h, 6 1,407,697 Inventories
(Setelah dikurangi penyisihan
persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris sebesar Rp 46.621
pada tahun 2010 dan Rp 29.242 pada
tahun 2009)
(Net of provision for obsolete and
unused/slow moving inventories of
Rp 46,621 in 2010 and Rp 29,242
in 2009)
Pajak dibayar di muka 13,071 2q, 15c 12,557 Prepaid taxes
Beban dibayar di muka 29,662 2o, 9 17,392 Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 5,428,521 4,452,767 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
Piutang lain-lain pada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 2,383 2c, 8c 3,309 Amounts due from related parties
Aset tetap 3,492,867 2i, 2j, 10a 2,701,696 Fixed assets
(Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 814.398 pada
tahun 2010 dan Rp 627.046 pada
tahun 2009)
(Net of accumulated depreciation of
Rp 814,398 in 2010 and
Rp 627,046 in 2009)
Goodwill 65,138 2l, 11 71,584 Goodwill
(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp 18.816 pada tahun 2010
dan Rp 12.370 pada tahun 2009)
(Net of accumulated amortisation of
Rp 18,816 in 2010 and Rp 12,370
in 2009)
Aset tidak berwujud 664,694 2m, 12 650,419 Intangible assets
(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp 324.355 pada tahun 2010
dan Rp 192.040 pada tahun 2009)
(Net of accumulated amortisation of
Rp 324,355 in 2010 and
Rp 192,040 in 2009)
Beban pensiun dibayar di muka 58,893 2r, 18 43,304 Prepaid pension expense
Aset lain-lain 57,008 2o, 13 55,537 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 4,340,983 3,525,849 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 9,769,504 7,978,616 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
3
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Balance Sheets
As at 30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban Lancar Current Liabilities
Hutang usaha Trade creditors
- Pihak ketiga 1,748,429 14 1,347,278 Third parties -
- Pihak hubungan istimewa 218,704 2c, 14 54,780 Related parties -
Hutang pajak 92,973 2q, 15d 204,885 Taxes payable
Beban yang masih harus dibayar 1,397,357 16 1,216,954 Accrued expenses
Hutang lain-lain 2,719,037 2f, 17 1,871,754 Other liabilities
Jumlah Kewajiban Lancar 6,176,500 4,695,651 Total Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar Non-Current Liabilities
Hutang lain-lain pada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 165,303 2c, 8d 196,020 Amounts due to related parties
Kewajiban pajak tangguhan 55,390 2q, 15b 4,982 Deferred tax liabilities
Kewajiban imbalan kerja 175,881 2r, 18 158,738 Employee benefits obligations
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 396,574 359,740 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban 6,573,074 5,055,391 Total Liabilities
HAK MINORITAS 4,817 19a 6,264 MINORITY INTERESTS
EKUITAS EQUITY
Modal saham 76,300 2t, 20 76,300 Share capital
(Modal dasar, seluruhnya
ditempatkan dan disetor penuh:
7.630.000.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp 10 (nilai
penuh) per lembar saham untuk
tahun 2010 dan 2009)
(Authorised, issued and fully paid -
up: 7,630,000,000 common shares
at a par value of Rp 10 (full amount)
per share for 2010 and 2009)
Agio saham 15,227 2t, 21 15,227 Capital paid in excess of par value
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 80,773 2c, 22 80,773
Balance arising from restructuring
transactions between entities
under common control
Saldo laba yang dicadangkan 15,260 24 15,260 Appropriated retained earnings
Saldo laba yang belum dicadangkan 3,004,053 2,729,401 Unappropriated retained earnings
Jumlah Ekuitas 3,191,613 2,916,961 Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 9,769,504 7,978,616 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
4
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Income
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
PENJUALAN BERSIH 9,922,581 2p, 25 8,955,697 NET SALES
HARGA POKOK PENJUALAN (4,787,347) 2p, 26 (4,654,803) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 5,135,234
4,300,894 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA (2,774,026) (2,227,387) OPERATING EXPENSES
Beban pemasaran dan penjualan (2,165,044) 2p, 27a (1,698,215) Marketing and selling expenses
Beban umum dan administrasi (608,982) 2p, 27b (529,172) General and administration expenses
LABA USAHA 2,361,208 2,073,507 OPERATING INCOME
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN 6,934 18,875 OTHER INCOME/(EXPENSES)
Keuntungan/(kerugian) pelepasan aset
tetap (382)
2i, 10e
244
Gain/(loss) on disposal of fixed
assetsk
Keuntungan/(kerugian) selisih kurs,
bersih (11,861) 2e 998
Gain/(loss) on foreign exchange,
ne t
Penghasilan bunga 19,177 17,633 Interest income
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 2,368,142 2,092,382 PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan (598,917) 2q, 15a (597,378) Income tax expense
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
1,769,225 1,495,004
INCOME BEFORE MINORITY
INTERESTS
HAK MINORITAS ATAS BAGIAN
RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 939 19b 245i MINORITY INTERESTS
IN NET LOSS OF SUBSIDIARY
LABA BERSIH 1,770,164 1,495,249 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah
per saham) 232 2v, 29 196
BASIC EARNINGS PER SHARE
(expressed in Rupiah full amount per
share)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
5
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Changes in Equity
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
Modal
saham/
Share
capital
Agio saham/
Capital paid
in excess of
par value
Surplus
revaluasi aset
tetap/Fixed
assets
revaluation
reserve
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali/
Balance arising
from
restructuring
transactions
between entities
under common
control
Saldo laba
yang
dicadangkan/
Appropriated
retained
earnings
Saldo laba yang
belum
dicadangkan/
Unappropriated
retained
earnings Jumlah/Total
Saldo per 31 Desember 2008 76,300 15,227 - 80,773 15,260 2,912,752 3,100,312 Balance as at 31 December 2008
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 1,495,249 1,495,249 Net income for the year
Dividen (1,678,600) (1,678,600) Dividends
Saldo per 30 Juni 2009 76,300 15,227 - 80,773 15,260 2,729,401 2,916,961 Balance as at 30 June 2009
Saldo per 31 Desember 2009 76,300 15,227 - 80,773 15,260 3,515,259 3,702,819 Balance as at 31 December 2009
Laba bersih tahun berjalan 1,770,164 1,770,164 Net income for the year
Dividen - - - - - (2,281,370) (2,281,370) Dividends
Saldo per 30 Juni 2010 76,300 15,227 - 80,773 15,260 3,004,053 3,191,613 Balance as at 30 June 2010
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
6
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Cash Flows
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
Penerimaan dari pelanggan 10,423,386 8,615,078 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok (7,463,741) (6,445,942) Payments to suppliers
Pembayaran remunerasi direksi dan
karyawan (361,200)
(297,366)
Payments of directors’ and
employees’ remuneration
Pembayaran imbalan kerja (17,454) 18 (14,450) Payments of employee benefits
Pembayaran untuk beban jasa dan
royalti
(315,006)
(258,380)
Payments of service fees and
Royalty
Kas yang dihasilkan dari operasi 2,265,985 1,598,940 Cash generated from operations
Penerimaan dari pendapatan bunga 16,128 21,713 Receipts of interest income
Pelunasan pinjaman karyawan 4,683 4,036 Repayment of employee loan
Pembayaran pajak penghasilan
badan (647,736) (653,853) Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi 1,639,060
970,836
Net cash flows provided from
operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activities
Pembelian aset tetap (529,410) 10a (234,128) Acquisition of fixed assets
Hasil penjualan aset tetap 987 10d 2,207
Proceeds from the sale of fixed
Assets
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi (528,423)
(231,921)
Net cash flows used in investing
activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Cash flows from financing
activities
Pembayaran dividen kepada
pemegang saham (561) 23 (1,012) Dividends paid to the shareholders
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan (561)
(1,012)
Net cash flows used in financing
activities
Kenaikan bersih kas dan setara kas 1,110,076
737,903
Net Increase in cash and cash
equivalents
Dampak perubahan kurs terhadap kas
dan setara kas (13,547)
3,971
Effect of exchange rate changes on
cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada
awal tahun 858,322
722,347
Cash and cash equivalents at the
beginning of the year
Kas dan setara kas pada
akhir tahun
1,954,851 2a, 2d, 3 1,464,221
Cash and cash equivalents at the
end of the year
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
7
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Cash Flows
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
Transaksi non-kas
Perolehan aset tetap melalui hutang
(dicatat dalam akun “Hutang lainlain”)
120,017
34,983
Non-cash transactions
Acquisition of fixed assets through
payables (recorded in “Other
liabilities”)
Perolehan aset tidak berwujud melalui
hutang (dicatat dalam akun “Beban
yang masih harus dibayar”) 51,708 16 1,282
Acquisition of intangible assets
through payables (recorded in
“Accrued expenses”)
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. Informasi Umum 1. General information
PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan pada
tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s
Zeepfabrieken N.V. dengan akta No. 23 Mr. A.H. van
Ophuijsen, notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur
Generaal van Nederlandsch-Indie dengan surat No.14
tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie
di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember
1933, dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9
Januari 1934, Tambahan No. 3.
PT Unilever Indonesia Tbk (the “Company”) was established
on 5 December 1933 as Lever’s Zeepfabrieken N.V. by deed
No. 23 of Mr. A.H. van Ophuijsen, a notary in Batavia,
which was approved by the Gouverneur Generaal van
Nederlandsch-Indie in Letter No. 14 on 16 December 1933,
registered at the Raad van Justitie in Batavia under No. 302
on 22 December 1933 and published in the Javasche
Courant on 9 January 1934, Supplement No. 3.
Nama Perseroan diubah menjadi “PT Unilever Indonesia”
dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari notaris
Ny. Kartini Muljadi, S.H.. Selanjutnya perubahan nama
Perseroan menjadi “PT Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan
dengan akta notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H., No. 92 tanggal
30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dalam surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 TH.98
tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita
Negara No. 39 tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 2620.
The Company’s name was changed to
“PT Unilever Indonesia” by deed No. 171 dated 22 July
1980 of public notary Mrs. Kartini Muljadi, S.H.. By deed
No. 92 dated 30 June 1997 of public notary Mr. Mudofir
Hadi, S.H., the Company’s name was changed to “PT
Unilever Indonesia Tbk”. This deed was approved by the
Minister of Justice in Decision Letter No.C2-1.049HT.01.04
TH.98 dated 23 February 1998 and published in State
Gazette No. 39 of 15 May 1998, Supplement No. 2620.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali
perubahan; terakhir dengan akta notaris No. 16 tanggal 18
Juni 2008 dari Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., notaris di
Jakarta, dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-51473.AH.01.02. tanggal 15 Agustus
2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 75 tanggal 16 September 2008, Tambahan
No. 18026.
The Company’s Articles of Association have been amended
several times; most recently by Notarial Deed No. 16 dated
18 June 2008 of Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., a
notary in Jakarta, to comply with Law of the Republic of
Indonesia No. 40 of the year 2007 regarding Limited
Liability Company. This amendment was approved by the
Minister of Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. AHU-51473.AH.01.02.
dated 15 August 2008 and was published in State Gazette
of the Republic of Indonesia No. 75 of 16 September 2008,
Supplement No. 18026.
Kegiatan usaha Perseroan meliputi bidang produksi,
pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang
meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu,
es krim, produk–produk kosmetik, minuman dengan bahan
pokok teh dan minuman dengan sari buah.
The Company is engaged in the manufacturing, marketing
and distribution of consumer goods including soaps,
detergents, margarine, dairy based foods, ice cream,
cosmetic products, tea based beverages and fruit juice.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta No. 82
tanggal 14 Juni 2000 dari notaris Singgih Susilo, S.H.,
Perseroan juga bertindak sebagai distributor utama untuk
produk-produk Perseroan dan penyedia jasa penelitian
pemasaran. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik
Indonesia dengan surat keputusan No. C-18482 HT.01.04-
TH.2000.
As approved at the Company’s Annual General Meeting of
the Shareholders on 13 June 2000, which was notarised by
deed No. 82 dated 14 June 2000 of public notary Singgih
Susilo, S.H., the Company also acts as the main distributor
of its products and provides marketing research services.
This deed was approved by the Minister of Law and
Legislation (formerly Minister of Justice) of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. C-18482 HT.01.04-
TH.2000.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial tahun 1933. The Company commenced commercial operations in 1933.
Kantor Perseroan berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto
Kav.15, Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan
Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Jalan
Jababeka V Blok V No. 14-16, Kawasan Industri Jababeka
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dan Jalan Rungkut Industri IV
No. 5-11, Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
The Company’s office is located at Jalan Jendral Gatot
Subroto Kav. 15, Jakarta. The Company’s factories are
located at Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya
Blok O, Jalan Jababeka V Blok V No. 14-16, Jababeka
Industrial Estate Cikarang, Bekasi, West Java, and Jalan
Rungkut Industri IV No. 5-11, Rungkut Industrial Estate,
Surabaya, East Java.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9
Pada tanggal 16 November 1981, Perseroan mendapat
persetujuan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
No.SI-009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di
Bursa Efek di Indonesia.
On 16 November 1981, the Company listed 15% of its
shares on the Stock Exchange in Indonesia following the
approval of the Chairman of the Capital Market Supervisory
Board (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui
untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan
mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 (nilai penuh)
menjadi Rp 100 (nilai penuh) per lembar saham. Perubahan
ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo S.H. No. 19
tanggal 4 Agustus 2000 dan disetujui oleh Menteri Hukum
dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman)
Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-18481
HT.01.04-TH.2000.
At the Company‘s Annual General Meeting of the
Shareholders on 13 June 2000, the shareholders agreed to
a stock split, reducing the par value from Rp 1,000 (full
amount) per share to Rp 100 (full amount) per share. This
change was notarised by deed of public notary Singgih
Susilo, S.H. No. 19 dated 4 August 2000 and was approved
by the Minister of Law and Legislation (formerly the Minister
of Justice) of the Republic of Indonesia in Decision Letter
No. C-18481 HT.01.04-TH.2000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyetujui
untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan
mengubah nilai nominal saham dari Rp 100 (nilai penuh)
menjadi Rp 10 (nilai penuh) per lembar saham. Perubahan
ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo, S.H. No.
46 tanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam surat keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
At the Company’s Annual General Meeting of the
Shareholders on 24 June 2003, the shareholders agreed to
a stock split, reducing the par value from Rp 100 (full
amount) per share to Rp 10 (full amount) per share. This
change was notarised by deed of public notary Singgih
Susilo, S.H. No. 46 dated 10 July 2003 and was approved
by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia in Decision Letter No. C-17533 HT.01.04-
TH.2003.
Pada tanggal 12 November 2008, sebagai bagian dari
reorganisasi internal Grup perusahaan Unilever di dunia,
Maatschappij voor Interntionale Beleggingen (pemegang
saham utama Perseroan, selanjutnya disebut "Mavibel
B.V.") dan perusahaan terkendalinya Unilever Indonesia
Holding B.V. (selanjutnya disebut "UIH"), keduanya
berkedudukan di Belanda telah menandatangani
"Agreement of Additional Contribution on Shares" untuk
mengalihkan seluruh saham yang telah ditempatkan
Mavibel B.V. di Perseroan kepada UIH, sebagai kontribusi
tambahan penyetoran non tunai sehubungan dengan
penyertaan Mavibel B.V. dalam UIH. Pengalihan saham ini
tidak mengakibatkan perubahan pengendalian atas
Perseroan karena Mavibel B.V. dan UIH dikendalikan oleh
pihak yang sama, yaitu Unilever N.V.. Sesuai Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal No. X.M.1. yang merupakan
lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-82/PM/1996
tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu,
Perseroan, pada tanggal 19 November 2008, melaporkan
perubahan tersebut kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek
Indonesia dimana Perseroan mencatatkan sahamnya.
On 12 November 2008, as part of an internal reorganisation
in the Unilever group of companies globally, Maatschappij
voor Interntionale Beleggingen (the majority shareholder of
the Company, hereinafter referred to as "Mavibel B.V.") and
its controlled company Unilever Indonesia Holding
B.V. (hereinafter referred to as "UIH"), both domiciled in the
Netherlands entered into an "Agreement of Additional
Contribution on Shares", to transfer all shares owned by
Mavibel B.V. in the Company to UIH, as an additional
contribution in kind in connection with the investment of
Mavibel B.V. in UIH. This transfer of shares referred to
above did not result in a change of control in the Company
since Mavibel B.V. and UIH are controlled by the same
party, namely Unilever N.V.. In accordance with the Capital
Market Supervisory Agency Rule No. X.M.1. as an
attachment to the Decree of the Chairman of Bapepam No.
Kep-82/PM/1996 regarding Disclosures of Information for
Certain Shareholders, the Company, on 19 November 2008,
notified the change to Bapepam-LK and the Indonesia Stock
Exchange where the shares of the Company are registered.
Pemegang saham terbesar Perseroan pada tanggal 30 Juni
2010 dan 2009 adalah UIH, sedangkan induk Perseroan
adalah Unilever N.V. (Belanda).
The Company’s majority shareholder as at 30 June 2010
and 2009 was UIH, while its ultimate parent company is
Unilever N.V. (Netherlands).
Pada tanggal 22 November 2000, Perseroan mengadakan
perjanjian kerja sama dengan PT Anugrah Indah Pelangi,
untuk mendirikan sebuah perseroan baru dengan nama PT
Anugrah Lever (“PT AL”) yang bergerak dalam bidang
produksi, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap,
sambal dan saus lainnya dengan merek Bango, serta merekmerek
lainnya di bawah lisensi Perseroan kepada PT AL.
On 22 November 2000, the Company entered into an
agreement with PT Anugrah Indah Pelangi, to establish a
new company, namely PT Anugrah Lever (“PT AL”), which is
engaged in manufacturing, developing, marketing and
selling soy sauce, chilli sauce and other sauces under Bango
and other brands under license of the Company to PT AL.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10
Sejak awal bulan Agustus 2007, Perseroan meningkatkan
penyertaan modal pada PT AL menjadi 100%, yang juga
mengakhiri perjanjian kerja sama antara Perseroan dan PT
Anugrah Indah Pelangi tersebut di atas.
In early August 2007, the Company increased its ownership
in PT AL to become 100%, which also terminated the
agreement between the Company and PT Anugrah Indah
Pelangi as stated above.
Pada bulan Mei 2008, operasi bisnis PT AL dialihkan ke
Perseroan.
In May 2008, PT AL's business operation was transferred to
the Company.
Pada tanggal 12 November 2008, dengan memperhatikan
ketentuan Pasal 142 (1).a. Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, Perseroan sebagai pemegang saham tunggal PT
AL (dalam likuidasi), menandatangani Keputusan Sirkuler
Pemegang Saham PT AL untuk membubarkan PT AL
terhitung sejak tanggal 12 November 2008. Keputusan
ini dinyatakan dalam akta No. 32 tanggal 28 November
2008 yang dibuat di hadapan Notaris Petrus Suandi Halim,
S.H. Pada tanggal 1 Desember 2008 Likuidator PT AL telah
memberitahukan pembubaran PT AL kepada semua kreditor
PT AL melalui pengumuman di surat kabar dan Berita
Negara Republik Indonesia serta memberitahukan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk
dicatat dalam daftar perseroan bahwa PT AL (dalam
likuidasi) berdasarkan Daftar Perseroan No. AHU-
0124332.AH.01.09.TH.2008 tanggal 22 Desember 2008.
On 12 November 2008, in consideration to Article 142
(1).a. of Law of the Republic of Indonesia Number 40 of the
year 2007 regarding Limited Liability Company, the
Company, as the sole shareholder of PT AL (in liquidation),
signed a Circular Resolution of the Shareholder of PT AL to
dissolve PT AL effective as of 12 November 2008. This is
evidenced by deed No. 32 dated 28 November 2008 passed
before Notary Petrus Suandi Halim, S.H. On 1 December
2008 the Liquidator of PT AL has announced the dissolution
of PT AL to all creditors of PT AL in the newspapers and in
the State Gazette of the Republic of Indonesia and notified
to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia, asking it to be registered in the company register
that PT AL (in liquidation) pursuant to the Company Register
No. AHU-0124332.AH.01.09.TH.2008 dated 22 December
2008.
Pada tanggal 3 Juli 2002, Perseroan mengadakan perjanjian
kerjasama dengan Texchem Resources Berhad untuk
mendirikan sebuah perseroan baru dengan nama PT
Technopia Lever (“PT TL”) yang bergerak dalam bidang
distribusi, ekspor dan impor barang dagangan dengan
merek Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003,
Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli
saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd., dimana
Texchem Resources Berhad setuju untuk menjual
penyertaannya di PT Technopia Lever kepada Technopia
Singapore Pte. Ltd.
On 3 July 2002, the Company entered into an agreement
with Texchem Resources Berhad to establish a new
company, namely PT Technopia Lever (“PT TL”) which is
engaged in the distribution, export and import of goods
under the Domestos Nomos trademark. On 7 November
2003, Texchem Resources Berhad entered into a share sales
and purchase agreement with Technopia Singapore Pte.
Ltd., in which Texchem Resources Berhad agreed to sell all
of its shares in PT Technopia Lever to Technopia Singapore
Pte. Ltd.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11
Ikhtisar kepemilikan langsung Perseroan pada anak
perusahaan dan total aset anak perusahaan adalah sebagai
berikut:
The summary of the Company’s direct ownership in
subsidiaries and the total assets of subsidiaries is as follows:
Kedudukan/
Country of
domicile
Tahun beroperasi
komersial/Year
commercial
operation
commenced
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
Jumlah aset dalam
Rp miliar/Total assets
in Rp billion
2010 2009 2010 2009
PT Anugrah Lever (dalam
likuidasi/in liquidation)
Indonesia 2001 100% 100% 18.1 17.9
PT Technopia Lever Indonesia 2002 51% 51% 32.5 42.2
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal
dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as
at and for the years then ended 30 June 2010 and 2009,
were as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
2010 2009
Presiden Komisaris
Komisaris
Jan Zijderveld
Erry Firmansyah
Cyrillus Harinowo
Bambang Subianto
Jan Zijderveld
Erry Firmansyah
Kuntoro Mangkusubroto
Cyrillus Harinowo
Bambang Subianto
President Commissioner
Commissioners
Dewan Direksi Board of Directors
2010 2009
Presiden Direktur
Direktur
Maurits Daniel Rudolf Lalisang
Franklin Chan Gomez
Biswaranjan Sen
Joseph Bataona
Surya Dharma Mandala
Debora Herawati Sadrach
Okty Damayanti
Hadrianus Setiawan
Maurits Daniel Rudolf Lalisang
Franklin Chan Gomez
Mohammad Effendi Soeparsono
Joseph Bataona
Surya Dharma Mandala
Debora Herawati Sadrach
Okty Damayanti
Hadrianus Setiawan
President Director
Directors
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting 2. Summary of significant accounting policies
Laporan keuangan konsolidasian PT Unilever Indonesia Tbk
dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”)
disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 30 Juli
2010.
The consolidated financial statements of PT Unilever
Indonesia Tbk and subsidiaries (collectively “the Group”)
were prepared by the Board of Directors and completed on
30 Juli 2010.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies
adopted in preparing the consolidated financial statements
of the Company and subsidiaries, which are in conformity
with accounting principles generally accepted in Indonesia.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan
biaya perolehan historis, kecuali yang terkait dengan
instrumen keuangan derivatif yang dicatat sebesar nilai
wajarnya (lihat Catatan 2f).
The consolidated financial statements have been
prepared under historical cost convention, with the
exception that certain derivative financial instruments are
carried at fair value (refer to Note 2f).
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun
berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus
kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have also been
prepared on the basis of the accruals concept except for
the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode
langsung (direct method), dan arus kas dikelompokkan
atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared
based on the direct method by classifying cash flows on
the basis of operating, investing and financing activities.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi nilai aset dan kewajiban dilaporkan,
dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta
jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan
terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini,
hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang
diestimasi semula.
The preparation of the consolidated financial statements
in conformity with accounting principles generally
accepted in Indonesia requires the use of estimates and
assumptions that affect the reported amounts of assets
and liabilities and the disclosure of contingent assets and
liabilities as at the date of the consolidated financial
statements, as well as the reported amounts of revenues
and expenses during the reporting period. Although
these estimates are based on management’s best
knowledge of current events and activities, actual results
may differ from those estimates.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Seluruh angka
dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan
menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang
terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial
statements is Rupiah. Figures in the consolidated
financial statements are rounded to and stated in
millions of Rupiah, unless otherwise stated.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perseroan dan anak perusahaan yang
dikendalikan, PT Anugrah Lever (dalam likuidasi) dan PT
Technopia Lever, dimana Perseroan mempunyai
pengendalian dan penyertaan saham langsung dengan
hak suara lebih dari 50%. Anak perusahaan
dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih
kepada Perseroan secara efektif.
The consolidated financial statements include the
accounts of the Company and the subsidiaries it
controls, PT Anugrah Lever (in liquidation) and PT
Technopia Lever, in which the Company has direct
control and ownership of more than 50% of voting
rights. The subsidiaries have been consolidated from the
date on which effective control was transferred to the
Company.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo yang material
antara Perseroan dan anak perusahaan telah dieliminasi
dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effect of all material transactions and balances
between the Company and the subsidiaries has been
eliminated in preparing the consolidated financial
statements.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaanperusahaan
yang dikendalikan Perusahaan disajikan
secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun
neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and the equity of
controlled entities are shown separately in the
consolidated statements of income and balance sheets,
respectively.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian
laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara
konsisten oleh anak perusahaan kecuali bila dinyatakan
secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the
consolidated financial statements have been consistently
applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13
c. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
c. Related party transactions
Perseroan dan anak perusahaan mempunyai transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sesuai dengan yang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 “Pengungkapan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”.
The Company and its subsidiaries have transactions with
related parties. The definition of related parties used is in
accordance with Statement of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) No. 7 “Related party disclosures”.
Seluruh transaksi yang material dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions with related parties are
disclosed in the notes to these consolidated financial
statements.
Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali
dicatat seolah-olah dengan menggunakan metode
penyatuan kepemilikan. Selisih antara biaya investasi
dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh, tidak
termasuk saldo laba, dicatat sebagai “Selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada
bagian ekuitas di neraca konsolidasian.
The restructuring transaction between entities under
common control was accounted for using a method
similar to the pooling of interest method. The difference
between the acquisition cost and the book value of the
net asset acquired, excluding retained earnings, was
recorded in “Balance arising from restructuring
transactions between entities under common control”
account, which is presented in the equity section of the
consolidated balance sheets.
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi
likuid jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in
banks, and other short-term highly liquid investments
with original maturity of three months or less.
e. Penjabaran mata uang asing e. Foreign currencies translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata
uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan
ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada
tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih
kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian
tahun yang bersangkutan. Kurs tanggal neraca,
berdasarkan kurs yang diterbitkan oleh induk Perseroan
untuk menjabarkan saldo mata uang asing utama yang
digunakan Perseroan dalam transaksi-transaksinya yaitu
Dolar Amerika Serikat dan Euro, pada tanggal 30 Juni
2010 masing-masing adalah Rp 9.065 (nilai penuh)
untuk 1 Dolar Amerika Serikat (USD) dan Rp 11.110
(nilai penuh) untuk 1 Euro (EUR) (2009: Rp 10.210 (nilai
penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (USD) dan
Rp 14.420 (nilai penuh) untuk 1 Euro (EUR)). Sebagai
perbandingan digunakan kurs tengah Citibank, bank
dimana Perseroan melakukan sebagian besar transaksi
mata uang asingnya, pada tanggal 30 Juni 2010 masingmasing
adalah Rp 9.065 (nilai penuh) untuk 1 Dolar
Amerika Serikat (USD) dan Rp 11.087 (nilai penuh) untuk
1 Euro (EUR) (2009: Rp 10.195 (Rupiah penuh) untuk 1
Dolar Amerika Serikat dan Rp 14.383 (nilai penuh) untuk
1 Euro (EUR)).
Transactions denominated in foreign currencies are
translated into Indonesian Rupiah at the exchange rates
prevailing at the date of the transaction. At the balance
sheet date, monetary assets and liabilities in foreign
currencies are translated into Indonesian Rupiah at the
exchange rates prevailing on that date. Exchange gains
and losses arising on transactions in foreign currency and
on the translation of monetary assets and liabilities in
foreign currency are recognised in the consolidated
statements of income. The balance sheet date rates,
based on the rates published by the ultimate parent
company to translate foreign currency balances as of 30
June 2010, were Rp 9,065 (full amount) for US Dollar 1
and Rp 11,110 (full amount) for Euro 1 (2009: Rp
10,210 (full amount) for US Dollar 1 and Rp 14,420 (full
amount) for Euro 1). As a comparison, the middle rates
of Citibank, with whom the Company negotiates most
of its foreign currency transactions, as of 30 June 2010
were Rp 9,065 (full amount) for US Dollar 1 and
Rp 11,087 (full amount) for Euro 1 (2009: Rp 10,195
(full amount) for US Dollar 1 and Rp 14,383 (full
amount) for Euro 1).
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14
f. Instrumen keuangan derivatif f. Derivative financial instruments
Perseroan secara berkala melakukan kontrak valuta
berjangka dengan pihak lain dalam rangka
mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko
Perseroan. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif
yang tidak memenuhi persyaratan untuk akuntansi
lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 1999),
“Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung
Nilai” diakui segera dalam laporan laba rugi
konsolidasian.
The Company periodically enters into forward foreign
currency contracts with external counterparties, in
implementing its risk management policies. Changes in
the fair value of any derivative instruments that do not
qualify for hedge accounting under PSAK 55 (Revised
1999), “Accounting for derivative instruments and
hedging activities” are recognised immediately in the
consolidated statement of income.
Instrumen derivatif diakui pada neraca konsolidasian
sebagai aset atau kewajiban, tergantung pada hak atau
kewajiban sebagaimana diatur dalam kontrak, dan
dicatat sebesar nilai wajarnya.
Derivative financial instruments are recognised in the
consolidated balance sheets as assets or liabilities
depending on the rights and obligations as governed by
the contract, and recorded at their fair value.
g. Piutang usaha g. Trade debtors
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah
dikurangi dengan penyisihan untuk piutang tidak
tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan
manajemen atas kolektibilitas masing-masing saldo
piutang pada akhir tahun. Piutang dihapusbukukan
dalam tahun dimana piutang tersebut dipastikan tidak
akan tertagih.
Trade debtors are recognised net of allowance for
doubtful accounts, based on management’s review of
the collectibility of each account at the end of the year.
Uncollectible receivables are written off as bad debts
during the year in which they are determined to be not
collectible.
h. Persediaan h. Inventories
Persediaan dinilai dengan nilai yang terendah antara
harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Metode yang dipakai untuk menentukan harga
perolehan adalah harga rata-rata tertimbang. Harga
perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri
dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya
overhead yang bersifat tetap maupun variabel.
Inventories are valued at cost or net realisable value,
whichever is lower. The method used to determine cost
is the weighted average cost method. Cost of finished
goods and work in process comprises materials, labour
and an appropriate proportion of directly attributable
fixed and variable overheads.
Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi
penggunaan atau penjualan masing-masing jenis
persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and unused/slow moving
inventories is determined on the basis of estimated
future usage or sale of inventory items.
i. Aset tetap dan penyusutan i. Fixed assets and depreciation
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated
depreciation.
Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang
terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap
tersebut.
Cost includes expenditure that is directly attributable to
the acquisition of the fixed assets.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai
bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang
terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat
ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut
dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.
Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam
laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana
biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying
amount or recognised as a separate asset, as
appropriate, only when it is probable that future
economic benefits associated with the item will flow to
the Group and the cost of the item can be measured
reliably. The carrying amount of the replaced part is
derecognised. All other repairs and maintenance are
charged to the consolidated statement of income during
the financial period in which they are incurred.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan
biaya perolehan/dianggap sebagai biaya perolehan
(deemed cost) hingga mencapai nilai sisa sepanjang
estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on fixed assets other than land is calculated
using the straight-line method to allocate their
cost/deemed cost to their residual values over their
estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years
Bangunan 40 Buildings
Mesin dan peralatan 5-20 Machinery and equipment
Kendaraan bermotor 8 Motor vehicles
Nilai residu dan masa manfaat setiap aset ditelaah, dan
disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed,
and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan
aset ditentukan sebesar perbedaan antara penerimaan
hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut dan
diakui dalam akun ‘Keuntungan pelepasan aset tetap’ di
laporan laba rugi konsolidasian.
Gains and losses on disposals are determined by
comparing the proceeds with the carrying amount and
are recognised within ‘Gains on disposal for fixed assets’
in the consolidated statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta
pemasangan peralatan, dikapitalisasi sebagai aset dalam
penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset
tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan
selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset
tersebut dapat digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings
and plant and the installation of machinery are
capitalised as construction in progress. These costs are
reclassified to fixed asset accounts when the
construction or installation is complete. Depreciation is
charged from the date when assets are available for use.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain
yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan
disajikan pada akun “Aset lainnya – tidak lancar” serta
diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related
costs incurred to acquire or renew the license for the
land. The related costs incurred to acquire or renew the
license for the land are deferred and presented under
“Other assets – non current” and amortised over the
legal term of the land rights.
j. Sewa j. Lease
Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan
kepada lessee hak untuk menggunakan suatu aset
selama periode waktu yang disepakati dan sebagai
imbalannya lessee melakukan pembayaran atau
serangkaian pembayaran kepada lessor.
A lease is an agreement in which the lessor conveys to
the lessee in return for a payment, or series of payments,
the right to use an asset for an agreed period of time.
Suatu kontrak sewa dengan porsi yang signifikan atas
risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap di tangan
lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran
sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian berdasarkan garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and
rewards of ownership are retained by the lessor are
classified as operating leases. Payments made under
operating leases are charged to the consolidated
statement of income on a straight-line basis over the
period of the lease.
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap
dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal
masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai
wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa
minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed
assets in which the Group has substantially all the risks
and rewards of ownership are classified as finance
leases. Finance leases are capitalised at the lease
commencement at the lower of the fair value of the
leased assets and the present value of the minimum
lease payments.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian
yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang
merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas
saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban
keuangan, disajikan sebagai hutang jangka panjang.
Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan pada
laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat
suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban
setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa
pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and
finance charges so as to achieve a constant rate on the
finance balance outstanding. The corresponding rental
obligations, net of finance charges, are included in other
long-term payables. The interest element of the finance
cost is charged to the consolidated statement of income
over the lease period so as to produce a constant
periodic rate of interest on the remaining balance of the
liability for each period. The fixed asset acquired under
finance leases is depreciated over the shorter of the
useful life of the asset and the lease term.
k. Penurunan nilai dari aset tetap dan aset tidak lancar
lainnya
k. Impairment of fixed assets and other non-current
assets
Setiap tanggal neraca Perseroan dan anak perusahaan
menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai
aset.
At the balance sheet date, the Company and subsidiaries
review whether there is any indication of assets
impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk
goodwill dan aset tidak berwujud ditelaah untuk
mengetahui apakah telah terjadi kerugian penurunan
nilai akibat suatu kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak
dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai
diakui jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai
yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut, yaitu
nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai
pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset
dikelompokkan hingga unit penghasil kas terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including
goodwill and intangible assets, are reviewed for
impairment losses whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying amount may not
be recoverable. An impairment loss is recognised for the
amount by which the carrying amount of the asset
exceeds its recoverable amount, which is either an
asset’s net selling price or value in use, whichever is
higher. For the purposes of assessing impairment, assets
are grouped at the lowest levels for which there are
separately identifiable cash flows.
l. Goodwill l. Goodwill
Akuisisi hak kepemilikan pemegang saham minoritas
anak perusahaan dihitung dengan menggunakan
metode Parent Company. Oleh karena itu, selisih lebih
dari jumlah yang dibayar dan nilai tercatat atas hak
minoritas pada tanggal perolehan diakui sebagai
goodwill. Goodwill diamortisasi dengan metode garis
lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu 13 tahun.
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat
goodwill berdasarkan evaluasi atas anak perusahaan
yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar
yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor
lain.
Acquisition of minority shareholdings in subsidiary
company is accounted for using the Parent Company
method. Accordingly, the excess of the amount paid
over the carrying value of the minority interest at the
date of acquisition is recognised as goodwill. Goodwill is
amortised using the straight-line method over its
estimated useful life, which is 13 years. Management
determines the estimated useful life of goodwill based
on its evaluation of the respective subsidiary at the time
of the acquisition, considering factors such as existing
market share, potential growth and other factors.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17
m. Aset tidak berwujud m. Intangible assets
Amortisasi aset tidak berwujud dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan
biaya perolehan sesuai dengan taksiran masa
manfaatnya sebagai berikut:
Amortisation on intangible assets is calculated using the
straight-line method to allocate their cost over their
estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years
Hak usaha, merek dagang dan hak
cipta
10-20 Operating rights, trademarks and
Copyrights
Perangkat lunak dan lisensi perangkat
lunak 3-5
Software and software license
n. Penelitian dan pengembangan n. Research and development
Biaya penelitian dan pengembangan dibukukan sebagai
beban pada tahun terjadinya, sepanjang biaya tersebut
tidak memenuhi syarat untuk dikapitalisasi.
Research and development costs are expensed in the
year in which they are incurred, as long as those costs do
not meet the requirements for capitalisation.
o. Beban dibayar di muka o. Prepaid expenses
Beban dibayar di muka dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus. Beban dibayar di
muka yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan
disajikan sebagai aset tidak lancar.
Prepaid expenses are charged against the consolidated
statements of income over the period in which the
related benefits are derived, using the straight-line
method. Prepaid expenses with a benefit period of more
than 12 months are recorded as non-current assets.
p. Pendapatan dan beban p. Revenue and expenses
Penjualan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari
penjualan produk Perseroan dan anak perusahaan,
setelah dikurangi retur, biaya penjualan dan pajak
pertambahan nilai. Pendapatan dari penjualan barang
diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan,
dalam hal penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan
barang di atas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b.
shipping point) dan penjualan lokal diakui pada saat
penyerahan barang kepada distributor/pelanggan.
Net sales represent revenue earned from the sale of the
Company’s and subsidiaries’ products, net returns, trade
allowances and value-added tax. Revenue from sales of
goods is recognised when the significant risk and goods
ownership has been transferred to customers, export
sales are recognised upon shipment of the goods to the
customers (f.o.b. shipping point) and domestic sales are
recognised when goods are delivered to the
distributors/customers.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan
metode akrual.
Expenses are recognised when incurred on an accrual
basis.
q. Perpajakan q. Taxation
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan
menggunakan metode balance sheet liability. Pajak
penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan
temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar
pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam
laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan
tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak
(dan Undang-Undang) yang telah diberlakukan atau
secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca
dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan
direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet
liability method for all temporary differences arising
between the tax bases of assets and liabilities and their
carrying amounts in the consolidated financial
statements. Deferred income tax is determined using tax
rates (and Laws) that have been enacted or substantially
enacted by the balance sheet date and are expected to
apply when the related deferred income tax asset is
realised or the deferred income tax liability is settled.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan
bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi
perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak
tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is
probable that future taxable profit will be available
against which the temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat
surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
banding, pada saat keputusan atas banding tersebut
telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an
assessment is received or, if appealed against, when the
results of the appeal are determined.
r. Imbalan kerja r. Employee benefits
- Imbalan kerja jangka pendek - Short-term employee benefit
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat
terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they
accrue to the employees.
- Program bonus - Bonus scheme
Perseroan mengakui kewajiban dan beban atas bonus,
berdasarkan suatu rumus yang memperhitungkan laba
yang tersedia bagi pemegang saham Perseroan dan
prestasi kerja karyawan setelah penyesuaianpenyesuaian
tertentu. Perseroan mengakui kewajiban
apabila ada kewajiban kontraktual atau apabila ada
praktik di masa lalu yang menimbulkan kewajiban
konstruktif.
The Company recognises a liability and an expense for
bonuses, based on a formula that takes into
consideration the profit attributable to the Company’s
shareholders and employees’ performance after certain
adjustments. The Company recognises a provision when
contractually obliged or where there is a past practice
that has created a constructive obligation.
- Imbalan pensiun - Pension benefits
Perseroan harus menyediakan program pensiun
dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU
Ketenagakerjaan”). Karena UU Ketenagakerjaan
menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah
program imbalan pasti.
The Company is required to provide a minimum amount
of pension benefits in accordance with Labor Law No.
13/2003 (“Labor Law”). Since the Labor Law sets the
formula for determining the minimum amount of
benefits, in substance, the pension plans under the Labor
Law represent defined benefit plans.
Untuk seluruh karyawan tetap yang dipekerjakan
sebelum 1 Januari 2008, Perseroan menyelenggarakan
program pensiun imbalan pasti yang mencakup
seluruh karyawan yang memiliki hak atas imbalan
pensiun sebagaimana yang ditentukan dalam
peraturan Dana Pensiun Unilever Indonesia (“Dana
Pensiun”). Program tersebut didanai melalui
pembayaran kepada Dana Pensiun, yang ditentukan
dengan perhitungan aktuaris secara berkala.
For all permanent employees who were hired before 1
January 2008, the Company has a defined benefit
pension plan covering all of its employees who have the
right to pension benefits as stipulated in the regulations
of Dana Pensiun Unilever Indonesia (“Dana Pensiun”).
The plan is generally funded through payments to the
Dana Pensiun, which are determined by periodic actuarial
calculation.
Program pensiun imbalan pasti merupakan program
pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun
yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun,
yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih,
seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an
amount of pension benefit that an employee will receive
on retirement, usually dependent on one or more factors
such as age, year of service and compensation.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui
di neraca konsolidasian adalah nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar
aset program, serta disesuaikan dengan
keuntungan/kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang
belum diakui.
The liability recognised in the consolidated balance sheets
in respect of defined benefit pension plans is the present
value of the defined benefit obligation as at the balance
sheet date less the fair value of plan assets, together with
adjustments for unrecognised actuarial gains or losses
and pastservice cost.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19
Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode
projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan arus kas
estimasian menggunakan tingkat bunga obligasi
pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada
pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi)
dalam mata uang yang sama dengan mata uang
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo
yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo
kewajiban pensiun yang bersangkutan.
The defined benefits obligation is calculated annually
by an independent actuary using the projected unit
credit method. The present value of the defined
benefit obligation is determined by discounting the
estimated future cash outfows using interest rates of
government bonds (considering currently there is no
deep market for high-quality corporate bonds) that are
denominated in the currency in which the benefit will
be paid, and that have terms to maturity
approximating the terms of the related pension
liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari
penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan
perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah
keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10%
dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari
nilai wajar aset program pada tanggal neraca maka
kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada
pendapatan atau beban selama sisa masa kerja ratarata
para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses can arise from experience
adjustments and changes in actuarial assumptions.
When the actuarial gains and losses exceeds 10% of
the present value of the defined benefit obligation or
10% of the fair value of the plan asset, the excess is
charged or credited to expenses or income over the
average remaining service years of the relevant
employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba
rugi konsolidasian, kecuali biaya jasa lalu yang akan
menjadi hak (vested) apabila karyawan yang
bersangkutan masih tetap bekerja selama periode
waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya
jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang
periode vesting tersebut. Biaya jasa kini diakui sebagai
beban periode berjalan.
Past service costs are recognised immediately in the
consolidated statements of income, except those
which will be vested if the employee remains in service
for certain period of time (vesting period). In this case,
the past-service costs are amortised on a straight-line
basis over the vesting period. Current service cost is
expensed in the prevailing period.
Perseroan memperoleh pengesahan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 7
November 2008 untuk pembentukan Dana Pensiun
Iuran Pasti Unilever Indonesia (“DPIP”) sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
nomor KEP-234/KM.10/2008.
On 7 November 2008 the Company received the
approval from the Minister of Finance of the Republic
Indonesia for the establishment of the Defined
Contribution Pension Plan Unilever Indonesia (“DPIP”)
through the approval of the Minister of Finance of the
Republic Indonesia no. KEP-234/KM.10/2008.
Seluruh karyawan tetap yang dipekerjakan mulai 1
Januari 2008 dan seterusnya diikutsertakan pada
program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh DPIP.
Kontribusi kepada program pensiun iuran pasti diakui
sebagai beban dalam laporan laba rugi pada saat
terjadinya dan terhutang.
All permanent employees who are hired on 1 January
2008 onwards are covered by a defined contribution
plan managed by DPIP. Contributions to defined
contribution plan are recognised as an expense in the
statement of income as incurred and payable.
- Imbalan kesehatan pasca-kerja - Post-employment medical benefits
Perseroan memberikan imbalan kesehatan pasca-kerja
untuk para karyawan yang telah pensiun. Hak atas
imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan
bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi
masa kerja tertentu. Estimasi biaya imbalan ini diakui
sepanjang masa kerja karyawan, dengan
menggunakan metodologi yang pada dasarnya sama
dengan metodologi yang digunakan dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti.
Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris
independen yang berkualifikasi.
The Company provides post-employment medical
benefits to its retirees. The entitlement to these
benefits is usually based on the employee remaining in
service up to retirement age and the completion of a
certain service period. The estimated costs of these
benefits are recognised over the period of
employment, using the methodology similar to that for
defined benefit pension plans. These obligations are
assessed annually by independent qualified actuaries.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20
- Imbalan pasca-kerja dan jangka panjang lainnya - Other post-employment and long-term benefits
Perseroan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya
sesuai dengan UU Ketenagakerjaan dan imbalan
jangka panjang lainnya seperti jubilium (jubilee) dan
imbalan cuti panjang. Hak atas imbalan ini pada
umumnya diberikan kepada karyawan yang bekerja
hingga mencapai masa kerja tertentu. Estimasi biaya
imbalan pasca-kerja lainnya untuk UU Ketenagakerjaan
diakui sepanjang masa kerja karyawan, dengan
menggunakan metodologi yang pada dasarnya sama
dengan metodologi yang digunakan dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti. Imbalan
kerja jangka panjang lainnya dihitung dengan
menggunakan metode projected unit credit dan
didiskontokan ke nilai kini. Estimasi biaya imbalan
jangka panjang lainnya diakui sepanjang masa kerja
karyawan dengan menggunakan metodologi yang
sama dengan metodologi yang digunakan dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti,
sedangkan keuntungan dan kerugian aktuarial dan
biaya jasa lalu diakui segera. Kewajiban ini dinilai setiap
tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.
The Company provides other post-employment
benefits under the Labor Law and other long-term
benefits such as jubilee and long leave benefits. The
entitlement to these benefits is usually based on the
completion of a certain service period by the
employee. The estimated costs of other postemployment
benefits under the Labor Law are
recognised over the period of employment, using the
methodology similar to that for defined benefit
pension plans. Other long-term employee benefits are
calculated using the projected unit credit method and
discounted to present value. The estimated costs of
other long term benefit are recognised over the period
of employment using the methodology similar to that
for defined benefit pension plan with actuarial gains
and losses and past service cost being recognised
immediately. These obligations are assessed annually
by independent qualified actuaries.
s. Program saham untuk karyawan (share matching
plan)
s. Share matching plan
Sejak tahun 2002, Perseroan memiliki program saham
(share matching plan) yang diperuntukkan bagi
karyawan tingkat manajer ke atas. Dalam program ini,
karyawan yang memenuhi syarat dapat
menginvestasikan hingga 25% dari bonus tahunan
mereka dalam bentuk saham Unilever. Manajer
menengah dan junior memiliki hak untuk berinvestasi
pada saham Perseroan, sedangkan manajer senior ke
atas hanya memiliki hak untuk melakukan investasi pada
saham Unilever N.V. dan Unilever PLC. Selanjutnya,
Perseroan memberikan penambahan saham (matching
share) sejumlah lembar saham yang sama dengan yang
dibeli oleh karyawan. Saham tambahan (matching share)
ini tidak untuk diperjualbelikan selama tiga tahun setelah
diberikan dengan ketentuan karyawan harus memenuhi
beberapa persyaratan, yang antara lain termasuk syarat
bahwa bonus yang diinvestasikan dalam bentuk saham
harus dimiliki selama tiga tahun, serta manajer tersebut
tetap menjadi karyawan Perseroan sampai dengan
berakhirnya tahun ketiga. Saham tambahan (matching
share) ini diakui sebagai beban yang ditangguhkan
berdasarkan harga saham pada saat pembelian dan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian
selama periode tiga tahun, menggunakan metode garis
lurus.
Since 2002, the Company introduced a share matching
plan, which is applied to the manager level and above.
Under this plan, eligible employees can invest up to 25%
of their gross annual bonuses in Unilever shares. Middle
and junior managers are entitled to invest in the
Company’s shares, while senior managers and above are
only entitled to invest in the shares of Unilever N.V. and
Unilever PLC. The Company then awards an equivalent
number of matching shares. These matching shares vest
three years after the grant, provided certain conditions
are met, including the requirement that the original
bonus invested in shares shall be retained for the threeyear
period and the managers are still employed by the
Company at the end of the three-year period. The cost
of the matching shares is recorded as deferred charges
based on share price at the date of purchase and is
charged to the consolidated statements of income over a
period of three years, using the straight-line method.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21
t. Saham dan agio saham t. Share and capital paid in excess of par value
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Agio saham
merupakan selisih antara harga jual dan nilai nominal
saham. Biaya yang secara langsung terkait dengan
penerbitan saham atau opsi disajikan sebagai pengurang
agio saham.
Common shares are classified as equity. Capital paid in
excess of par value is the difference between the selling
price and nominal value of the share. All expenses
directly related to the issuance of share capital or
options are recorded as deductions from capital paid in
excess of par value.
u. Dividen u. Dividends
Pembagian dividen kepada para pemegang saham
Perseroan diakui sebagai kewajiban dalam laporan
keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen
disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.
Perseroan mengakui dividen interim sebagai kewajiban
pada saat ditetapkan oleh Direksi.
Dividend payments to all shareholders are recognised as
liabilities in the consolidated financial statements in the
period when the dividend payments are declared by the
shareholders. The Company recognises interim
dividends as liabilities when the dividend payments are
decided by the Board of Directors.
v. Laba bersih per saham dasar v. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba
bersih tahun yang bersangkutan dibagi dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar. Tidak ada
obligasi konversi, opsi, atau waran yang dapat
menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per
saham.
Basic earnings per share is computed by dividing net
income by the weighted average of outstanding shares.
There are no convertible securities, options or warrants
that would give rise to a dilution of the earnings per
share.
w. Informasi segmen w. Segment information
Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha
yang teridentifikasi. Suatu segmen usaha merupakan
komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk dan jasa dan memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha
lainnya.
Segment information is presented based upon
identifiable business segments. A business segment is a
distinguishable component that engages in providing
products and services subject to risks and returns which
are different from those of other business segments.
x. Kewajiban diestimasi x. Provisions
Perusahaan dan anak perusahaan mengakui kewajiban
diestimasi apabila memiliki kewajiban kini (baik bersifat
hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu apabila besar kemungkinan penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
daya dan dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Company and
subsidiaries have a present obligation (legal or
constructive) as a result of past events when it is
probable that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the
obligation and a reliable estimate as the amount of the
obligation can be made.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22
3. Kas dan setara kas 3. Cash and cash equivalents
2010 2009
Kas 915 738 Cash on hand
Bank Cash in banks
Pihak ketiga – Rupiah: Third parties – Rupiah:
Deutsche Bank AG, Jakarta 81,752 97,783 Deutsche Bank AG, Jakarta
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 48,831 50,033 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 48,094 12,997
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
PT CIMB Niaga Tbk 37,668 33,511 PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 30,257 7,208 PT Bank Central Asia Tbk
The Royal Bank of Scotland, Jakarta 9,749 9,608 The Royal Bank of Scotland, Jakarta
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6,107 3,690 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Citibank N.A., Jakarta 1,324 2,015 Citibank N.A., Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta 206 3,067 Standard Chartered Bank, Jakarta
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 931 119
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 264,919 220,031 Total
Pihak ketiga – Dolar Amerika Serikat
(Catatan 30):
Third parties – US Dollar
(Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 128,592 6,025
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
Citibank N.A., Jakarta 331 37,089 Citibank N. A., Jakarta
Jumlah 128,923 43,114 Total
Pihak ketiga – Euro (Catatan 30): Third parties – Euro (Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 34,632 22,518
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
Citibank N.A., Jakarta 502 10,549 Citibank N.A., Jakarta
Jumlah 35,134 33,067 Total
Pihak ketiga – GBP (Catatan 30): Third party – GBP (Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 4,880 7,343
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
Pihak ketiga – AUD (Catatan 30): Third party – AUD (Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 3,080 1,644
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta
Jumlah bank 436,936 305,199 Total cash in banks
Deposito berjangka (jatuh tempo dalam
jangka waktu 3 bulan):
Time deposits (maturity within three
months):
Pihak ketiga – Rupiah: Third party – Rupiah:
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta
690,000 140,000 The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta
The Royal Bank of Scotland., Jakarta 250,000 394,697 The Royal Bank of Scotland., Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta 242,000 218,000 Standard Chartered Bank, Jakarta
PT ANZ Panin Bank, Jakarta 230,000 281,414 PT ANZ Panin Bank, Jakarta
PT.Bank Permata, Jakarta 80,000 - PT.Bank Permata, Jakarta
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25,000 124,173 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah 1,517,000 1,158,284 Total
Jumlah deposito berjangka 1,517,000 1,158,284 Total time deposits
Jumlah kas dan setara kas 1,954,851 1,464,221 Total cash and cash equivalents
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka selama tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
The interest rates per annum for the time deposits during
the year are as follows:
2010 2009
Rupiah 5.20% - 7.00% 7.10 – 9.62 % Rupiah
Dolar Amerika Serikat 0.25% – 2.00% - US Dollar
4. Piutang usaha 4. Trade debtors
2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:
- Rupiah 1,497,561 1,369,689 Rupiah -
- Dolar Amerika Serikat (Catatan 30) 1,485 8,285 US Dollar (Note 30) -
Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih (3,047) (1,697) Less: Allowance for doubtful accounts
Jumlah 1,495,999 1,376,277 Total
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang Rupiah terdiri
atas piutang usaha dari distributor-distributor di seluruh
wilayah Indonesia.
Third party trade debtors denominated in Rupiah
comprise receivables from customers throughout
Indonesia.
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang Dolar Amerika
Serikat terdiri atas piutang usaha dari pelanggan luar negeri.
Third party trade debtors denominated in US Dollar
comprise receivables from foreign customers.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Related parties:
2010 2009
Rupiah : Rupiah :
PT Diversey Indonesia - 2,214 PT Diversey Indonesia
Dolar Amerika Serikat (Catatan 30): US Dollar (Note 30):
Unilever Asia Private Limited 96,960 - Unilever Asia Private Limited
Unilever Philippines (PRC), Inc. 67,805 15,401 Unilever Philippines (PRC), Inc.
Unilever Australia Limited 19,593 13,722 Unilever Australia Limited
Unilever Japan K.K. 5,758 - Unilever Japan K.K.
Unilever Taiwan Ltd. 4,663 5,763 Unilever Taiwan Ltd.
Unilever South Africa 3,218 - Unilever South Africa
Unilever Cote D’Ivoire 2,329 - Unilever Cote D’Ivoire
Unilever New Zealand Ltd. 2,224 2,872 Unilever New Zealand Ltd.
Unilever Vietnam Joint Venture
Company
1,423 - Unilever Vietnam Joint Venture
Company
Hindustan Unilever Ltd. 1,375 1,549 Hindustan Unilever Ltd.
Unilever Korea Chusik Hoesa 1,073 - Unilever Korea Chusik Hoesa
Unilever Gulf Free Zone Establishment - 1,685 Unilever Gulf Free Zone Establishment
Unilever (Malaysia) Holdings Sdn. Berhad - 26,376 Unilever (Malaysia) Holdings Sdn. Berhad
Unilever Singapore Pte. Ltd. - 8,132 Unilever Singapore Pte. Ltd.
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 1,538 2,163
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 207,959 79,877 Total
Sebagai persentase dari jumlah aset lancar 3.83% 1.79% As percentage of current asset
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing analysis of trade debtors is as follows:
2010 2009
Lancar 1,195,439 1,216,916 Current
Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 339,510 181,954 Overdue 1 – 30 days
Lewat jatuh tempo lebih dari 30 hari 169,009 57,284 Overdue more than 30 days
Jumlah 1,703,958 1,456,154 Total
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai
berikut:
Movements in the allowance for doubtful accounts are as
follows:
2010 2009
Penyisihan piutang tidak tertagih
– awal tahun (1,895) (1,150)
Allowance for doubtful accounts
beginning of the year –
(Penambahan)/pengurangan penyisihan
piutang tidak tertagih (4,004) -
(Addition)/reversal of allowance for
doubtful accounts
Penghapusbukuan piutang usaha 2,852 (547) Doubtful debts written off
Penyisihan piutang tidak tertagih
– akhir periode (3,047) (1,697)
Allowance for doubtful accounts
end of period –
Berdasarkan penelaahan dari status masing-masing piutang
usaha pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
penyisihan piutang tidak tertagih telah memadai untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul dari piutang yang
tidak tertagih.
Based on a review of the status of trade debtors at the end
of the year, management believes that the allowance for
doubtful accounts is adequate to cover possible losses
arising from the non-collection of accounts.
5. Uang muka dan piutang lain-lain 5. Advances and other debtors
2010 2009
Uang muka 89,304 85,440 Advances
Pinjaman karyawan (Catatan 8e) 10,115 9,294 Loans to employees (Note 8e)
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari
Rp 1.000) 9 12
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 99,428 94,746 Total
6. Persediaan 6. Inventories
2010 2009
Barang jadi 926,891 835,822 Finished goods
Bahan baku 501,234 444,226 Raw materials
Barang dalam proses 67,589 76,290 Work in process
Barang dalam perjalanan Goods in transit
Bahan baku 120,886 44,449 Raw materials
Barang jadi 23,424 8,668 Finished goods
Suku cadang 34,148 27,484 Spare parts
Penyisihan persediaan usang dan persediaan
tidak terpakai/tidak laris (46,621) (29,242)
Provision for obsolete and unused/slow
moving inventories
Jumlah 1,627,551 1,407,697 Total
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25
Mutasi penyisihan persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris adalah sebagai berikut:
Movements in the provision for obsolete and unused/slow
moving inventories are as follows:
2010 2009
Saldo awal (25,668) (27,703) Beginning balance
Perubahan selama tahun berjalan: Changes during the year:
Penambahan penyisihan (48,646) (42,809) Amounts provided
Penghapusbukuan persediaan 27,693 41,270 Amounts written off
Saldo akhir (46,621) (29,242) Ending balance
Penyisihan persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris terdiri dari:
The provision for obsolete and unused/slow moving
inventories consists of:
2010 2009
Barang jadi (23,295) (14,418) Finished goods
Bahan baku (23,023) (14,824) Raw materials
Suku cadang (303) - Spare parts
Jumlah (46,621) (29,242) Total
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk
persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris
telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian
yang timbul.
Management believes that the provision for obsolete and
unused/slow moving inventories is adequate to cover any
possible losses that may arise.
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, persediaan Perseroan
dan anak perusahaan dilindungi dengan asuransi terhadap
risiko kerugian karena bencana alam, kebakaran dan risikorisiko
lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar saldo
persediaan masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan
2009. Manajemen berkeyakinan jumlah ini telah memadai
untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat
risiko-risiko yang disebutkan di atas.
As of 30 June 2010 and 2009, inventories owned by the
Company and subsidiaries were insured against the risk of
loss due to natural disaster, fire and other risks with a total
coverage at the equivalent amount of the inventory balance
as at 30 June 2010 and 2009, respectively. Management
believes the amounts are adequate to cover possible losses
arising from such risks.
7. Instrumen keuangan derivatif 7. Derivative instruments
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perseroan memiliki
kontrak berjangka valuta asing, sebagai berikut:
As of 30 June 2010 and 2009, the Company has
outstanding foreign currency forward contracts as follows:
2010
Pihak yang terkait/
Counterparties
Nilai nosional
(Dolar
Amerika
Serikat)/
Notional amount
(US Dollar)
Nilai kontrak
berjangka/Forward
contract amount
(Rupiah)
Tanggal jatuh
tempo/Maturity date
Hutang
derivatif/
Derivative
payable
(Rupiah)
Citibank N.A.,
Jakarta 18,000,000 164,493
6 Juli/July –25
Agustus/August 2010
(653)
PT ANZ Panin Bank,
Jakarta 18,000,000 165,675
12 Juli/July – 18
Agustus/August 2010
(0)
The Royal Bank of
Scotland, Jakarta 12,000,000 110,841
26 Juli/July – 11
Agustus/August 2010
(1,480)
48,000,000 441,009 (2,133)
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26
Pihak yang terkait/
Counterparty
Nilai nosional/
Notional amount
(Euro)
Nilai kontrak
berjangka/Forward
contract amount
(Rupiah)
Tanggal jatuh
tempo/Maturity date
Hutang
derivatif/
Derivative
payable
(Rupiah)
Citibank N.A.,
Jakarta 4,000,000 44,464
8 Juli/July - 28 Juli/July
2010
113
4,000,000 44,464 113
2009
Pihak yang terkait/
Counterparties
Nilai nosional
(Dolar
Amerika
Serikat)/
Notional amount
(US Dollar)
Nilai kontrak
berjangka/Forward
contract amount
(Rupiah)
Tanggal jatuh
tempo/Maturity date
Hutang
derivatif/
Derivative
payable
(Rupiah)
Citibank N.A.,
Jakarta 16,000,000 167,667
1 Juli/July –
23 Juli/July 2009
3,976
PT ANZ Panin Bank,
Jakarta
27,000,000 281,192
3 Agustus/August -10
September/September
2009
2,535
43,000,000 448,859 6,511
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perseroan memiliki
transaksi derivatif bersih masing-masing sebesar Rp 2.020
dan Rp 6.511 yang dicatat sebagai hutang lain-lain.
As of 30 June 2010 and 2009, the Company has net
derivative transactions amounting to Rp 2,020 and
Rp 6,511 respectively, recorded as other payables.
Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi ini selama tahun
2010 adalah Citibank N.A., Jakarta dan PT ANZ Panin Bank,
Jakarta, dan The Royal Bank of Scotland (2009: Citibank
N.A., Jakarta dan PT ANZ Panin Bank, Jakarta).
The counterparties for the contracts during 2010 are
Citibank N.A., Jakarta and PT ANZ Panin Bank, Jakarta., dan
The Royal Bank of Scotland (2009: Citibank N.A., Jakarta
and PT ANZ Panin Bank, Jakarta).
Perseroan melakukan transaksi derivatif dengan tujuan
untuk lindung nilai terhadap hutang usaha. Perubahan nilai
wajar dari semua instrumen keuangan derivatif ini telah
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian karena tidak
memenuhi kriteria lindung nilai sebagaimana yang diatur
dalam PSAK 55.
The Company entered into derivative transactions for the
purpose of hedging of trade creditors. The changes in the
fair values of the derivative financial instruments are
recognised in the consolidated statements of income since
they do not qualify for hedge accounting under PSAK 55.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27
8. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
8. Related party transactions
a. Transaksi dan sifat hubungan dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a. The nature of transactions and relationships with related
parties are as follows:
i. Perseroan menjual barang jadi kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
i. The Company sold finished goods to the following
related parties:
- Unilever Asia Private Limited - Unilever Asia Private Limited
- Unilever Australia Limited - Unilever Australia Limited
- Unilever Gulf Free Zone Establishment - Unilever Gulf Free Zone Establishment
- Unilever Cote D’Ivoire - Unilever Cote D’Ivoire
- Hindustan Unilever Ltd. - Hindustan Unilever Ltd.
- Unilever Hong Kong Ltd. - Unilever Hong Kong Ltd.
- Unilever Japan K.K. - Unilever Japan K.K.
- Unilever Korea Chusik Hoesa - Unilever Korea Chusik Hoesa
- Unilever Pakistan Limited - Unilever Pakistan Limited
- Unilever Philippines (PRC), Inc. - Unilever Philippines (PRC), Inc.
- Unilever Singapore Pte.Ltd. - Unilever Singapore Pte.Ltd.
- Unilever South Africa - Unilever South Africa
- Unilever Sri Lanka Limited - Unilever Sri Lanka Limited
- Unilever Taiwan Ltd. - Unilever Taiwan Ltd.
- Unilever Malaysia (Holdings) Sdn. Berhad - Unilever Malaysia (Holdings) Sdn. Berhad
- Unilever Vietnam Joint Venture Company - Unilever Vietnam Joint Venture Company
- Unilever Ghana Ltd. - Unilever Ghana Ltd.
- Unilever New Zealand Ltd. - Unilever New Zealand Ltd.
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa di atas adalah sebagai perusahaan
afiliasi.
The nature of the relationship with the above related
parties is affiliated company .
ii. Perseroan dan anak perusahaan membeli bahan baku,
barang jadi dan lain-lain dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebagai berikut:
ii. The Company and subsidiaries purchased raw
materials, finished goods and others from the
following related parties:
- Hindustan Unilever Ltd. - Hindustan Unilever Ltd.
- Unilever (China) Investing Company - Unilever (china) Investing Company
- Lipton Limited (Head Office) / Lipton Tea Supply
Limited
- Lipton Limited (Head Office) / Lipton Tea Supply
Limited
- PT Technopia Jakarta - PT Technopia Jakarta
- Unilever Asia Private Limited - Unilever Asia Private Limited
- Unilever Australia Limited - Unilever Australia Limited
- Unilever (China) Ltd. - Unilever (China) Ltd.
- Unilever (Foods) Malaysia Sdn. Bhd. - Unilever (Foods) Malaysia Sdn. Bhd.
- Unilever Philippines (PRC), Inc. - Unilever Philippines (PRC), Inc.
- Unilever Sri Lanka Limited - Unilever Sri Lanka Limited
- Unilever Thai Service Ltd. - Unilever Thai Service Ltd.
- Unilever Supply Chain Company AG. - Unilever Supply Chain Company AG.
- Unilever Vietnam Joint Venture Company - Unilever Vietnam Joint Venture Company
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa di atas adalah sebagai
perusahaan afiliasi.
The nature of the relationship with the above
related parties is affiliated company.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28
iii. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
material dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa selain yang telah disebutkan di atas adalah
sebagai berikut:
iii. The details of the nature and types of transactions
with related parties other than those mentioned
above are as follows:
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa/
Related parties
Sifat hubungan istimewa/
Nature of the relationship
Jenis transaksi/
Type of transaction
- Unilever N.V. Pemegang saham utama Grup/
Ultimate shareholder of the Group
Pembayaran royalty/
Royalty payments
- Unilever Business Group
Services B.V. (“UBGS”)
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Pembayaran jasa-jasa
regional/penagihan atas biaya riset
regional yang dikeluarkan oleh
Perseroan/
Payments for regional services/
reimbursements of regional research
costs paid by the Company
- Unilever Asia Private
Limited
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Unilever Brazil Ltd. Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Unilever China Ltd. Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Unilever Deutschland
Holding GmbH.
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Hindustan Unilever Ltd. Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29
Anak perusahaan The Subsidiaries
i. Pada tanggal 17 Juli 2002, PT Technopia Lever
(“PT TL”), mengadakan perjanjian pembelian dengan
PT Technopia Jakarta (“Technopia”), dimana PT TL
menunjuk Technopia untuk menyediakan produkproduk
PT TL secara eksklusif atas nama PT TL di
Indonesia. Jangka waktu perjanjian ini adalah 10
tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5
tahun lagi.
i. On 17 July 2002, PT Technopia Lever (“PT TL”)
entered into a purchase agreement with PT Technopia
Jakarta (“Technopia”), to appoint Technopia to supply
PT TL’s products exclusively for PT TL in Indonesia. The
initial term of this agreement is for a period of 10
years and can be extended for further period of 5
years.
ii. Pada tanggal 17 Juli 2002, PT TL mengadakan
perjanjian transfer teknologi dengan Fumakilla
Malaysia Berhad (“Fumakilla”) dan Technopia, dimana
Fumakilla setuju untuk memberikan lisensi kepada PT
TL dan Technopia untuk menggunakan informasi
teknis dan pengetahuan yang berhubungan dengan
manufaktur, pengembangan dan penggunaan
produk-produk sesuai dengan waktu dan kondisi yang
ditentukan dalam perjanjian ini. Jangka waktu
perjanjian ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang
untuk jangka waktu 5 tahun lagi.
ii. On 17 July 2002, PT TL entered into a technology
transfer agreement with Fumakilla Malaysia Berhad
(“Fumakilla”) and Technopia, in which Fumakilla
agreed to grant PT TL and Technopia a license to use
technical information and skills in connection with the
manufacturing, development and use of products,
under the terms and conditions set forth in this
agreement. The initial term of this agreement is for a
period of 10 years and can be extended for further
period of 5 years.
b. Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
b. Significant agreements with related parties.
Perseroan
The Company
i. Berdasarkan syarat dan kondisi yang tercantum dalam
perjanjian dengan kelompok perusahaan Unilever
yang berlaku sampai dengan tanggal yang akan
ditentukan kemudian, jasa-jasa tertentu diberikan
oleh Unilever N.V. kepada Perseroan. Perseroan juga
berhak menggunakan semua paten dan merek
dagang Indonesia yang dimiliki oleh Unilever N.V.
atau anggota kelompok perusahaan Unilever.
Perjanjian juga menyebutkan bahwa sehubungan
dengan pemberian hak-hak tersebut, Perseroan harus
membayar imbalan tahunan sebesar dua persen
(termasuk pajak penghasilan Pasal 26) dari nilai
penjualan kepada pihak ketiga selama tahun yang
bersangkutan.
i. Under the terms and conditions of an agreement with
the Unilever group of companies which is valid until a
date that is yet to be determined, certain services are
provided by Unilever N.V. to the Company. The
Company also has the right to use all Indonesian
patents and trademarks owned by Unilever N.V. or
any member of the Unilever group of companies. The
agreement further provides that the Company shall, in
consideration for granting of these rights, pay an
annual contribution equal to two percent (including
withholding tax Article 26) of the value of sales made
to third parties during the year.
ii. Pada tahun 1997, Perseroan mengadakan perjanjian
dengan Unilever Business Group Services B.V.
(“UBGS”) yang berlaku sampai dengan tanggal yang
akan ditentukan kemudian. Berdasarkan perjanjian
ini, Perseroan akan membayar biaya tahunan sebesar
1,5% dari nilai penjualan untuk jasa-jasa regional
yang diberikan oleh UBGS dan Perseroan akan
menagih UBGS atas biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh Perseroan atas nama UBGS.
ii. In 1997, the Company entered into an agreement
with Unilever Business Group Services B.V. (“UBGS”)
which is valid until a date that is yet to be determined.
Under this agreement, the Company shall pay an
annual fee equal to 1.5% of sales for the regional
services provided by UBGS, and the Company shall
charge UBGS for the costs paid by the Company on
behalf of UBGS.
iii. Pada tanggal 28 Agustus 2009, Perseroan telah
menandatangani perjanjian-perjanjian dengan
Unilever Asia Private Ltd. (“UAPL), perusahaan
terafiliasi yang berkedudukan di Singapura, yang
dievaluasi setiap tahun dan berlaku sampai dengan
perjanjian-perjanjian tersebut diakhiri oleh salah satu
pihak. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut
UAPL akan menyediakan bahan baku tertentu dan
barang jadi kepada Perseroan, membeli barang jadi
dari Perseroan, serta menyediakan jasa pendukung
penerapan sistem SAP di Indonesia.
iii. On 28 August 2009, the Company entered into
agreements with Unilever Asia Private Ltd. (“UAPL”),
an affiliation of the Company domiciled in Singapore,
which is subject to annual evaluation and valid until
the agreements are terminated by either party. Based
on the agreements UAPL shall supply certain raw
materials and finished goods to the Company,
purchases finished goods from the Company and
provide supporting service in connection with SAP
system implementation in Indonesia.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30
iii. Pada tanggal 17 Juli 2002, PT TL mengadakan
perjanjian lisensi merek dagang dengan Unilever N.V.,
dimana PT TL berhak menggunakan merek dagang
“Domestos Nomos” di Indonesia dalam kaitannya
dengan proses produksi, pengepakan, pengiklanan
dan penjualan produk-produk tersebut di Indonesia.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 10 tahun dan
dapat diperpanjang untuk 5 tahun kemudian.
iii. On 17 July 2002, PT TL entered into a trademark
license agreement with Unilever N.V., under which
PT TL is entitled to use the “Domestos Nomos”
trademark in Indonesia in connection with the
manufacturing, packaging, advertising and sales of
these products in Indonesia. The initial term of this
agreement is for a period of 10 years and can be
extended for further period of 5 years.
Beban yang dikenakan oleh pihak yang mempunyai
hubungan istimewa:
Expenses charged by related parties:
2010 2009
Royalti ke Unilever N.V. 195,100 171,909 Royalty to Unilever N.V.
Biaya jasa ke UBGS (pembayaran
dilakukan melalui Unilever N.V.)
146,325
103,215 Service fee to UBGS (payments are made
through Unilever N.V.)
Jumlah 341,425 275,124 Total
Sebagai persentase dari jumlah beban
usaha 12.31% 12.35%
As percentage of operating expenses
Lihat Catatan 25 dan 26 untuk rincian penjualan kepada
dan pembelian bahan baku dan barang jadi dari pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Notes 25 and 26 for details of sales to and
purchases of raw materials and finished goods from
related parties.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, dilakukan dengan syarat dan kondisi
serta manfaat ekonomis yang secara substansial
sebanding dengan transaksi dengan pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa.
All transactions with related parties are conducted on
substantially comparable terms and conditions as well as
economic benefit to the Company, as those with
unrelated parties.
c. Piutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
c. Amounts due from related parties
2010 2009
Unilever Asia Private Limited 728 684 Unilever Asia Private Limited
Unilever China Ltd. - 1,094 Unilever China Ltd.
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 1,655 1,531
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 2,383 3,309 Total
Sebagai persentase dari jumlah aset
tidak lancar 0.05% 0.09%
As percentage of non-current
Assets
Tidak dibuat penyisihan piutang tidak tertagih untuk
akun ini karena manajemen berkeyakinan saldo piutang
tersebut akan tertagih seluruhnya.
Management has not made a provision for doubtful
accounts as it is of the opinion that these receivables will
be collectible in full.
d. Hutang lain-lain pada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
d. Amounts due to related parties
2010 2009
Unilever N.V. 150,575 111,346 Unilever N.V.
Unilever Asia Private Limited 7,931 70,420 Unilever Asia Private Limited
Unilever Philippines (PRC), Inc. 1,590 3,100 Unilever Philippines (PRC), Inc.
Unilever Brazil Ltd. - 2,352 Unilever Brazil Ltd.
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 5,207 8,802
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 165,303 196,020 Total
Sebagai persentase dari jumlah kewajiban
tidak lancar 41.68% 54.49%
As percentage of non-current
Liabilities
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31
e. Pinjaman kepada karyawan kunci e. Loans to key management personnel
2010 2009
Pinjaman karyawan: Employee loans:
- Lancar 10,115 9,294 Current -
- Tidak lancar 20,888 28,015 Non-current -
31,003 37,309
Dikurangi: Pinjaman untuk bukan
karyawan kunci (27,587) (32,776)
Less: Loans to non-key management
personne l
Jumlah 3,416 4,533 Total
Sebagai persentase dari jumlah aset
lancar 0.06% 0.10% As percentage of current assets
Perseroan menyediakan pinjaman tanpa bunga untuk
karyawan. Pinjaman ini dilunasi dengan cara cicilan
bulanan yang dikurangkan langsung dari gaji bulanan
karyawan yang bersangkutan.
The Company provides its employees with non-interest
bearing loans. The loans are repayable in installments
which are deducted from the employees’ monthly
salaries.
f. Gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi f. Salaries and allowances of the Boards of Commissioners
and Directors
Jumlah beban gaji dan tunjangan untuk Dewan
Komisaris dan Direksi yang terjadi selama tahun 2010
adalah Rp 18.764 (2009: Rp 19,063). Beban ini dicatat
sebagai bagian dari beban operasi.
Total salaries and allowances of the Boards of
Commisioners and Directors during year 2010 were
Rp 18,764 (2009: Rp 19,063). This expenditure is
recorded as part of operating expenses.
Termasuk dalam paket penghasilan Direksi adalah
tunjangan fasilitas perumahan.
Included in the Board of Directors remuneration
package are housing facilities.
2010 2009
Sebagai persentase dari jumlah beban
karyawan 4.43% 4.48% As percentage of total employee costs
g. Program saham untuk karyawan (share matching plan) g. Share matching plan
Ringkasan program saham untuk karyawan (share
matching plan) adalah sebagai berikut:
A summary of the share matching plan is as follows:
2010 2009
Jumlah lembar
saham yang
diberikan/ Number of
shares matched
Jumlah lembar saham
yang diberikan/
Number of shares
matched
Saldo per 1 Januari 834,200 773,038 Balance as at 1 January
Saham yang diberikan: Shares granted:
- Unilever N.V. - 6,725 Unilever N.V. -
- Unilever PLC - 6,904 Unilever PLC -
- PT Unilever Indonesia Tbk 198,573 293,554 PT Unilever Indonesia Tbk -
Saham yang dieksekusi (285,921) (231,203) Shares executed
Saham yang dibatalkan (862) (7,293) Shares forfeited
Saldo per 30 Juni 745,990 841,725 Balance as at 30 June
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32
9. Beban dibayar di muka 9. Prepaid expenses
2010 2009
Sewa 26,505 13,401 Rents
Asuransi 870 747 Insurance
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari
Rp 1.000) 2,287
3,244
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 29,662
17,392 Total
10. Aset tetap 10. Fixed assets
a. Mutasi kelompok-kelompok utama aset tetap adalah
sebagai berikut:
a. Movements of fixed assets, by major classifications, are
as follows:
Saldo
31 Desember
2009/
31 December
2009 Balance
Penambahan/
Additions
Transfer/
Transfers
Pelepasan/
Disposals
Saldo
30 Juni 2010 /
30 June 2010
Balance
Biaya perolehan/dianggap
sebagai biaya
perolehan:
At cost/deemed
cost:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah 174,216 - - - 174,216 Land
Bangunan 617,174 - 17,687 (9,490) 625,371 Buildings
Mesin dan
peralatan 2,388,078 1,158 98,280 (19,915) 2,467,601
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor 48,791 3,633 - (1,111) 51,313 Motor vehicles
Aset dalam penyelesaian 556,102 545,051 (115,967) - 985,186
Construction in
Progress
Aset sewa Leased assets
Komputer 3,578 - - - 3,578 Computers
Jumlah 3,787,939 549,842 - (30,516) 4,307,265 Total
Akumulasi penyusutan:
Accumulated
depreciation:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan (71,333) (7,554) - 1,680 (77,207) Buildings
Mesin dan
peralatan (658,268) (61,612) - 7,826 (712,054)
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor (20,596) (2,990) - 737 (22,849) Motor vehicles
Aset sewa Leased assets
Komputer (1,826) (462) - - (2,288) Computers
Jumlah (752,023) (72,618) - 10,243 (814,398) Total
Nilai buku bersih 3,035,916 3,492,867 Net book value
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33
Saldo
31 Desember
2008/
31 December
2008 Balance
Penambahan/
Additions
Transfer/
Transfers
Pelepasan/
Disposals
Saldo
30 Juni 2009 /
30 June 2009
Balance
Biaya perolehan/dianggap
sebagai biaya
perolehan:
At cost/deemed
cost:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah 174,216 - - - 174,216 Land
Bangunan 463,058 - - - 463,058 Buildings
Mesin dan
peralatan 1,999,582 19,310 80,581 (4,649) 2,094,824
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor 52,993 2,374 - (1,932) 53,435 Motor vehicles
Aset dalam penyelesaian 426,395 193,817 (80,581) - 539,631
Construction in
progress
Aset sewa Leased assets
Komputer 3,578 - - - 3,578 Computers
Jumlah 3,119,822 215,501 - (6,581) 3,328,742 Total
Akumulasi penyusutan:
Accumulated
depreciation:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan (59,372) - - - (59,372) Buildings
Mesin dan
peralatan (480,531) (69,468) - 4,371 (545,628)
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor (19,143) (3,219) - 1,217 (21,145) Motor vehicles
Aset sewa Leased assets
Komputer (901) - - - (901) Computers
Jumlah (559,947) (72,687) - 5,588 (627,046) Total
Nilai buku bersih 2,559,875 2,701,696 Net book value
b. Bangunan dan mesin terakhir dinilai kembali pada tahun
2004 oleh penilai independen, PT Artanila Permai.
Penilaian dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002
dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-
519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Penilaian
kembali tersebut telah disetujui oleh Kantor Pelayanan
Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP
14/WPJ.19/BD.04/2004 tanggal 20 Desember 2004.
Lembaga penilai tersebut menggunakan pendekatan
biaya (cost approach) dalam menentukan nilai wajar
aset-aset tersebut.
b. In 2004, the Company’s buildings and machinery were
revalued by an independent appraiser, PT Artanila
Permai, in accordance with Minister of Finance of
Republic of Indonesia Decree No. 486/KMK.03/2002 and
the Decree of Director General of Taxes No. KEP-
519/PJ/2002 dated 2 December 2002. The revaluation
has been approved by the tax office in its Decision Letter
No. KEP-14/WPJ.19/BD.04/2004 dated 20 December
2004. The independent appraiser used the cost
approach in determining the fair value of these assets.
Peningkatan nilai bersih yang dihasilkan dari penilaian
kembali aset tetap sebesar Rp 287.593 disajikan dalam
akun “Surplus revaluasi aset tetap” di bagian ekuitas pada
neraca konsolidasian.
The net revaluation increment of Rp 287,593 was
recorded under “Fixed assets revaluation reserve”
account, which is presented in the equity section of the
consolidated balance sheets.
Sebagai dampak dari penerapan PSAK No. 16 (Revisi
2007), pada tanggal 1 Januari 2008, surplus revaluasi
aset tetap sebesar Rp 287.593 direklasifikasi ke saldo
laba yang belum dicadangkan.
As the impact of the implementation of PSAK No. 16
(Revised 2007), as at 1 January 2008, fixed assets
revaluation reserve amounting to Rp 287,593 was
reclassified to unappropriated retained earnings.
c. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perseroan
mempunyai 35 bidang tanah dengan sertifikat Hak
Guna Bangunan (“HGB”) dan 1 (2008: 1) bidang tanah
dengan sertifikat Hak Pakai yang memiliki sisa manfaat
antara 1 dan 26 tahun, dan jatuh tempo pada tahun
2010 sampai dengan 2035.
c. As at 30 June 2010 and 2008, the Company has 35 plots
of land rights in the form of Land Use Title (“HGB”) and
1 (2008: 1) plot of land with Right to Use title (“Hak
Pakai”) which have remaining useful lives ranging from 1
to 26 years and expire between 2010 until 2035.
Manajemen berkeyakinan bahwa HGB dan Hak Pakai
tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Management believes that these HGB and Hak Pakai can
be extended when the due dates arrive.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34
d. Perhitungan keuntungan pelepasan aset tetap adalah
sebagai berikut:
d. The calculations of gain on disposals of fixed assets are
as follows:
2010 2009
Biaya perolehan 30,516 6,581 Acquisition costs
Akumulasi penyusutan (10,243) (5,588) Accumulated depreciation
Nilai buku 20,273 993 Net book value
Penerimaan dari aset yang dijual 987 2,207 Proceeds
Keuntungan pelepasan aset tetap (19,286) 1,214 Gain on disposals of fixed assets
e. Keuntungan pelepasan dan penyusutan yang dipercepat
aset tetap dialokasikan sebagai berikut:
e. Gain on disposal and accelerated depreciation of fixed
assets were allocated as follows:
2009 2008
Harga pokok penjualan (18,904) 970 Cost of goods sold
Penghasilan lain-lain (382) 244 Other income
Jumlah (19,286) 1,214 Total
f. Aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 Juni 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
f. Construction in progress as at 30 June 2010 and 2009
are as follows:
2010 2009
Bangunan 52,157 118,420 Buildings
Mesin dan peralatan 933,029 421,211 Machinery and equipment
Jumlah 985,186 539,631 Total
Persentase penyelesaian untuk pekerjaan konstruksi
tahun 2010 adalah antara 1% - 100% (2009: 0% -
69%).
The percentage of completion for construction in
progress in 2010 is between 1% - 100% (2009: 0% -
69%).
Aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai dan
direklasifikasi ke masing-masing kelompok aset pada
tahun 2010.
Construction in progress is estimated to be completed
and reclassified into each group of assets in 2010.
g. Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: g. Depreciation expense is allocated as follows:
2010 2009
Harga pokok produksi 57,942 58,863 Cost of goods manufactured
Beban usaha 14,676 13,824 Operating expenses
Jumlah 72,618 72,687 Total
h. Aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan dan anak
perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian
dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 312 juta
dan Rp 40.863 (2009: USD 231 juta dan Rp 44.029),
yang menurut pendapat manajemen telah memadai
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
h. The Company’s and subsidiaries’ fixed assets have been
insured against the risk of loss with a total coverage of
USD 312 million and Rp 40,863 (2009: USD 231 million
and Rp Rp 44,029), which is considered adequate by
management to cover possible losses arising from such
risks.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35
Pertanggungan asuransi untuk setiap kelompok aset
tetap adalah sebagai berikut:
Insurance coverage for each class of fixed assets is as
follows:
Tahun yang berakhir
30 Juni 2010
Nilai pertanggungan/
Insured amounts
Nilai buku
bersih aset
tetap/
Net book value
of fixed assets
Year ended
30 June 2010
USD juta/
USD
million
Rp juta
ekuivalen/
Rp millions
equivalent
Rp juta/
Rp millions
Rp juta/
Rp millions
Bangunan, mesin dan
peralatan 312 2,828,270 -
2,303,711
Buildings, machinery
and equipment
Kendaraan bermotor - - 40,863 28,464 Motor vehicles
312 2,828,270 40,863 2,332,175
Tahun yang berakhir
30 Juni 2009
Nilai pertanggungan/
Insured amounts
Nilai buku
bersih aset
tetap/
Net book value
of fixed assets
Year ended
30 June 2009
USD juta/
USD
million
Rp juta
ekuivalen/
Rp millions
equivalent
Rp juta/
Rp millions
Rp juta/
Rp millions
Bangunan, mesin dan
peralatan 231 2,355,406 -
1,955,559
Buildings, machinery
and equipment
Kendaraan bermotor - - 44,029 32,290 Motor vehicles
231 2,355,406 44,029 1,987,849
11. Goodwill 11. Goodwill
2010 2009
Biaya perolehan 83,954 83,954 Cost
Dikurangi: Akumulasi amortisasi (18,816) (12,370) Less: Accumulated amortisation
Jumlah 65,138 71,584 Total
Beban amortisasi 3,233 3,233 Amortisation expense
Goodwill merupakan selisih lebih dari jumlah yang dibayar
dan nilai tercatat atas hak minoritas PT Anugrah Lever yang
diakuisisi oleh Perseroan pada bulan Agustus 2007.
Goodwill represents the excess of the amount paid over the
carrying value of PT Anugrah Lever’s minority interest
acquired by the Company in August 2007.
12. Aset tidak berwujud 12. Intangible assets
2010 2009
Biaya perolehan Cost
Saldo awal 940,643 813,871 Beginning balance
Penambahan aset tidak berwujud 48,406 28,588 Addition of intangible assets
Saldo akhir 989,049 842,459 Ending balance
Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation
Saldo awal (267,642) (148,134) Beginning balance
Beban amortisasi (56,713) (43,906) Amortisation expenses
Saldo akhir (324,355) (192,040) Ending balance
Nilai buku bersih 664,694 650,419 Net book value
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36
Aset tidak berwujud timbul dari perolehan atas hak usaha,
merek dagang dan hak cipta yang berhubungan dengan
produk Hazeline, Bango, Taro dan Buavita yang diperoleh
berturut-turut pada tahun 1996, 2001, 2003 dan 2008,
serta perangkat lunak dan lisensi perangkat lunak yang
diperoleh dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009.
Intangible assets principally comprise operating rights,
trademarks and copyrights related to Hazeline, Bango, Taro
and Buavita products which were acquired in 1996, 2001,
2003 and 2008, respectively, and software and software
licenses which were acquired from 2004 until 2009.
Beban amortisasi hak usaha, merek dagang dan hak cipta
sebesar Rp 25.049 (2009: Rp 25.049), dan perangkat lunak
dan lisensi perangkat lunak sebesar Rp 31.664 (2009:
Rp 18.857) dialokasikan sebagai beban umum dan
administrasi.
Amortisation expense of operating rights, trademarks and
copyrights of Rp 25,049 (2009: Rp 25,049), and software
and software license of Rp 31,664 (2009: Rp 18,857) is
allocated to general and administration expenses.
Aset tidak berwujud memiliki sisa masa amortisasi antara 1
sampai dengan14 tahun.
The remaining amortisation period of the intangible assets
range from 1 to 14 years.
Perseroan telah menandatangani perjanjian bersyarat
dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
(“Ultra”) sehubungan dengan pengambilalihan bisnis
minuman dengan sari buah melalui pengalihan merek
“
PT UNILEVER INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
30 JUNI 2010 DAN 2009/
30 JUNE 2010 AND 2009
TIDAK DIAUDIT
UNAUDITED
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Financial Statements
As at 30 June 2010 and 2009
Daftar Isi Contents
Halaman/Page
Pernyataan Direksi 1 Directors’ Statement
Neraca Konsolidasian 2 – 3 Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Consolidated Statements of Changes
Konsolidasian 5 in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 - 7 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Consolidated Financial
Konsolidasian 8 – 60 Statements
Informasi Tambahan 61 – 66 Supplementary Information
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
2
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Balance Sheets
As at 30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
ASET ASSETS
Aset Lancar Current Assets
Kas dan setara kas 1,954,851 2d, 3 1,464,221 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade debtors
(Setelah dikurangi penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar Rp 3.047 pada
tahun 2010 dan Rp 1.697 pada tahun
2009)
(Net of allowance for doubtful
accounts of Rp 3,047 in 2010 and
Rp 1,697 in 2009)
- Pihak ketiga 1,495,999 2g, 4 1,376,277 Third parties -
- Pihak hubungan istimewa 207,959 2c, 4 79,877 Related parties -
Uang muka dan piutang lain-lain 99,428 5 94,746 Advances and other debtors
Persediaan 1,627,551 2h, 6 1,407,697 Inventories
(Setelah dikurangi penyisihan
persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris sebesar Rp 46.621
pada tahun 2010 dan Rp 29.242 pada
tahun 2009)
(Net of provision for obsolete and
unused/slow moving inventories of
Rp 46,621 in 2010 and Rp 29,242
in 2009)
Pajak dibayar di muka 13,071 2q, 15c 12,557 Prepaid taxes
Beban dibayar di muka 29,662 2o, 9 17,392 Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 5,428,521 4,452,767 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
Piutang lain-lain pada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 2,383 2c, 8c 3,309 Amounts due from related parties
Aset tetap 3,492,867 2i, 2j, 10a 2,701,696 Fixed assets
(Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 814.398 pada
tahun 2010 dan Rp 627.046 pada
tahun 2009)
(Net of accumulated depreciation of
Rp 814,398 in 2010 and
Rp 627,046 in 2009)
Goodwill 65,138 2l, 11 71,584 Goodwill
(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp 18.816 pada tahun 2010
dan Rp 12.370 pada tahun 2009)
(Net of accumulated amortisation of
Rp 18,816 in 2010 and Rp 12,370
in 2009)
Aset tidak berwujud 664,694 2m, 12 650,419 Intangible assets
(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp 324.355 pada tahun 2010
dan Rp 192.040 pada tahun 2009)
(Net of accumulated amortisation of
Rp 324,355 in 2010 and
Rp 192,040 in 2009)
Beban pensiun dibayar di muka 58,893 2r, 18 43,304 Prepaid pension expense
Aset lain-lain 57,008 2o, 13 55,537 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 4,340,983 3,525,849 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 9,769,504 7,978,616 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
3
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Balance Sheets
As at 30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
KEWAJIBAN LIABILITIES
Kewajiban Lancar Current Liabilities
Hutang usaha Trade creditors
- Pihak ketiga 1,748,429 14 1,347,278 Third parties -
- Pihak hubungan istimewa 218,704 2c, 14 54,780 Related parties -
Hutang pajak 92,973 2q, 15d 204,885 Taxes payable
Beban yang masih harus dibayar 1,397,357 16 1,216,954 Accrued expenses
Hutang lain-lain 2,719,037 2f, 17 1,871,754 Other liabilities
Jumlah Kewajiban Lancar 6,176,500 4,695,651 Total Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar Non-Current Liabilities
Hutang lain-lain pada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 165,303 2c, 8d 196,020 Amounts due to related parties
Kewajiban pajak tangguhan 55,390 2q, 15b 4,982 Deferred tax liabilities
Kewajiban imbalan kerja 175,881 2r, 18 158,738 Employee benefits obligations
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 396,574 359,740 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban 6,573,074 5,055,391 Total Liabilities
HAK MINORITAS 4,817 19a 6,264 MINORITY INTERESTS
EKUITAS EQUITY
Modal saham 76,300 2t, 20 76,300 Share capital
(Modal dasar, seluruhnya
ditempatkan dan disetor penuh:
7.630.000.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp 10 (nilai
penuh) per lembar saham untuk
tahun 2010 dan 2009)
(Authorised, issued and fully paid -
up: 7,630,000,000 common shares
at a par value of Rp 10 (full amount)
per share for 2010 and 2009)
Agio saham 15,227 2t, 21 15,227 Capital paid in excess of par value
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 80,773 2c, 22 80,773
Balance arising from restructuring
transactions between entities
under common control
Saldo laba yang dicadangkan 15,260 24 15,260 Appropriated retained earnings
Saldo laba yang belum dicadangkan 3,004,053 2,729,401 Unappropriated retained earnings
Jumlah Ekuitas 3,191,613 2,916,961 Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 9,769,504 7,978,616 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
4
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Income
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
PENJUALAN BERSIH 9,922,581 2p, 25 8,955,697 NET SALES
HARGA POKOK PENJUALAN (4,787,347) 2p, 26 (4,654,803) COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 5,135,234
4,300,894 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA (2,774,026) (2,227,387) OPERATING EXPENSES
Beban pemasaran dan penjualan (2,165,044) 2p, 27a (1,698,215) Marketing and selling expenses
Beban umum dan administrasi (608,982) 2p, 27b (529,172) General and administration expenses
LABA USAHA 2,361,208 2,073,507 OPERATING INCOME
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN 6,934 18,875 OTHER INCOME/(EXPENSES)
Keuntungan/(kerugian) pelepasan aset
tetap (382)
2i, 10e
244
Gain/(loss) on disposal of fixed
assetsk
Keuntungan/(kerugian) selisih kurs,
bersih (11,861) 2e 998
Gain/(loss) on foreign exchange,
ne t
Penghasilan bunga 19,177 17,633 Interest income
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 2,368,142 2,092,382 PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban pajak penghasilan (598,917) 2q, 15a (597,378) Income tax expense
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
1,769,225 1,495,004
INCOME BEFORE MINORITY
INTERESTS
HAK MINORITAS ATAS BAGIAN
RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 939 19b 245i MINORITY INTERESTS
IN NET LOSS OF SUBSIDIARY
LABA BERSIH 1,770,164 1,495,249 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah
per saham) 232 2v, 29 196
BASIC EARNINGS PER SHARE
(expressed in Rupiah full amount per
share)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
5
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Changes in Equity
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
Modal
saham/
Share
capital
Agio saham/
Capital paid
in excess of
par value
Surplus
revaluasi aset
tetap/Fixed
assets
revaluation
reserve
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali/
Balance arising
from
restructuring
transactions
between entities
under common
control
Saldo laba
yang
dicadangkan/
Appropriated
retained
earnings
Saldo laba yang
belum
dicadangkan/
Unappropriated
retained
earnings Jumlah/Total
Saldo per 31 Desember 2008 76,300 15,227 - 80,773 15,260 2,912,752 3,100,312 Balance as at 31 December 2008
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 1,495,249 1,495,249 Net income for the year
Dividen (1,678,600) (1,678,600) Dividends
Saldo per 30 Juni 2009 76,300 15,227 - 80,773 15,260 2,729,401 2,916,961 Balance as at 30 June 2009
Saldo per 31 Desember 2009 76,300 15,227 - 80,773 15,260 3,515,259 3,702,819 Balance as at 31 December 2009
Laba bersih tahun berjalan 1,770,164 1,770,164 Net income for the year
Dividen - - - - - (2,281,370) (2,281,370) Dividends
Saldo per 30 Juni 2010 76,300 15,227 - 80,773 15,260 3,004,053 3,191,613 Balance as at 30 June 2010
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
6
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Cash Flows
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
Penerimaan dari pelanggan 10,423,386 8,615,078 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok (7,463,741) (6,445,942) Payments to suppliers
Pembayaran remunerasi direksi dan
karyawan (361,200)
(297,366)
Payments of directors’ and
employees’ remuneration
Pembayaran imbalan kerja (17,454) 18 (14,450) Payments of employee benefits
Pembayaran untuk beban jasa dan
royalti
(315,006)
(258,380)
Payments of service fees and
Royalty
Kas yang dihasilkan dari operasi 2,265,985 1,598,940 Cash generated from operations
Penerimaan dari pendapatan bunga 16,128 21,713 Receipts of interest income
Pelunasan pinjaman karyawan 4,683 4,036 Repayment of employee loan
Pembayaran pajak penghasilan
badan (647,736) (653,853) Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi 1,639,060
970,836
Net cash flows provided from
operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activities
Pembelian aset tetap (529,410) 10a (234,128) Acquisition of fixed assets
Hasil penjualan aset tetap 987 10d 2,207
Proceeds from the sale of fixed
Assets
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi (528,423)
(231,921)
Net cash flows used in investing
activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Cash flows from financing
activities
Pembayaran dividen kepada
pemegang saham (561) 23 (1,012) Dividends paid to the shareholders
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas pendanaan (561)
(1,012)
Net cash flows used in financing
activities
Kenaikan bersih kas dan setara kas 1,110,076
737,903
Net Increase in cash and cash
equivalents
Dampak perubahan kurs terhadap kas
dan setara kas (13,547)
3,971
Effect of exchange rate changes on
cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada
awal tahun 858,322
722,347
Cash and cash equivalents at the
beginning of the year
Kas dan setara kas pada
akhir tahun
1,954,851 2a, 2d, 3 1,464,221
Cash and cash equivalents at the
end of the year
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part
of these consolidated financial statements.
7
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Periode Yang Berakhir Pada
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Consolidated Statements of Cash Flows
For The Periods Ended
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/
Notes 2009
Transaksi non-kas
Perolehan aset tetap melalui hutang
(dicatat dalam akun “Hutang lainlain”)
120,017
34,983
Non-cash transactions
Acquisition of fixed assets through
payables (recorded in “Other
liabilities”)
Perolehan aset tidak berwujud melalui
hutang (dicatat dalam akun “Beban
yang masih harus dibayar”) 51,708 16 1,282
Acquisition of intangible assets
through payables (recorded in
“Accrued expenses”)
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. Informasi Umum 1. General information
PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan pada
tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s
Zeepfabrieken N.V. dengan akta No. 23 Mr. A.H. van
Ophuijsen, notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur
Generaal van Nederlandsch-Indie dengan surat No.14
tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie
di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember
1933, dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9
Januari 1934, Tambahan No. 3.
PT Unilever Indonesia Tbk (the “Company”) was established
on 5 December 1933 as Lever’s Zeepfabrieken N.V. by deed
No. 23 of Mr. A.H. van Ophuijsen, a notary in Batavia,
which was approved by the Gouverneur Generaal van
Nederlandsch-Indie in Letter No. 14 on 16 December 1933,
registered at the Raad van Justitie in Batavia under No. 302
on 22 December 1933 and published in the Javasche
Courant on 9 January 1934, Supplement No. 3.
Nama Perseroan diubah menjadi “PT Unilever Indonesia”
dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dari notaris
Ny. Kartini Muljadi, S.H.. Selanjutnya perubahan nama
Perseroan menjadi “PT Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan
dengan akta notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H., No. 92 tanggal
30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dalam surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 TH.98
tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita
Negara No. 39 tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 2620.
The Company’s name was changed to
“PT Unilever Indonesia” by deed No. 171 dated 22 July
1980 of public notary Mrs. Kartini Muljadi, S.H.. By deed
No. 92 dated 30 June 1997 of public notary Mr. Mudofir
Hadi, S.H., the Company’s name was changed to “PT
Unilever Indonesia Tbk”. This deed was approved by the
Minister of Justice in Decision Letter No.C2-1.049HT.01.04
TH.98 dated 23 February 1998 and published in State
Gazette No. 39 of 15 May 1998, Supplement No. 2620.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali
perubahan; terakhir dengan akta notaris No. 16 tanggal 18
Juni 2008 dari Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., notaris di
Jakarta, dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-51473.AH.01.02. tanggal 15 Agustus
2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 75 tanggal 16 September 2008, Tambahan
No. 18026.
The Company’s Articles of Association have been amended
several times; most recently by Notarial Deed No. 16 dated
18 June 2008 of Haji Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., a
notary in Jakarta, to comply with Law of the Republic of
Indonesia No. 40 of the year 2007 regarding Limited
Liability Company. This amendment was approved by the
Minister of Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. AHU-51473.AH.01.02.
dated 15 August 2008 and was published in State Gazette
of the Republic of Indonesia No. 75 of 16 September 2008,
Supplement No. 18026.
Kegiatan usaha Perseroan meliputi bidang produksi,
pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang
meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu,
es krim, produk–produk kosmetik, minuman dengan bahan
pokok teh dan minuman dengan sari buah.
The Company is engaged in the manufacturing, marketing
and distribution of consumer goods including soaps,
detergents, margarine, dairy based foods, ice cream,
cosmetic products, tea based beverages and fruit juice.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta No. 82
tanggal 14 Juni 2000 dari notaris Singgih Susilo, S.H.,
Perseroan juga bertindak sebagai distributor utama untuk
produk-produk Perseroan dan penyedia jasa penelitian
pemasaran. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik
Indonesia dengan surat keputusan No. C-18482 HT.01.04-
TH.2000.
As approved at the Company’s Annual General Meeting of
the Shareholders on 13 June 2000, which was notarised by
deed No. 82 dated 14 June 2000 of public notary Singgih
Susilo, S.H., the Company also acts as the main distributor
of its products and provides marketing research services.
This deed was approved by the Minister of Law and
Legislation (formerly Minister of Justice) of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. C-18482 HT.01.04-
TH.2000.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial tahun 1933. The Company commenced commercial operations in 1933.
Kantor Perseroan berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto
Kav.15, Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan
Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Jalan
Jababeka V Blok V No. 14-16, Kawasan Industri Jababeka
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, dan Jalan Rungkut Industri IV
No. 5-11, Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
The Company’s office is located at Jalan Jendral Gatot
Subroto Kav. 15, Jakarta. The Company’s factories are
located at Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya
Blok O, Jalan Jababeka V Blok V No. 14-16, Jababeka
Industrial Estate Cikarang, Bekasi, West Java, and Jalan
Rungkut Industri IV No. 5-11, Rungkut Industrial Estate,
Surabaya, East Java.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9
Pada tanggal 16 November 1981, Perseroan mendapat
persetujuan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
No.SI-009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di
Bursa Efek di Indonesia.
On 16 November 1981, the Company listed 15% of its
shares on the Stock Exchange in Indonesia following the
approval of the Chairman of the Capital Market Supervisory
Board (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui
untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan
mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 (nilai penuh)
menjadi Rp 100 (nilai penuh) per lembar saham. Perubahan
ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo S.H. No. 19
tanggal 4 Agustus 2000 dan disetujui oleh Menteri Hukum
dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman)
Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-18481
HT.01.04-TH.2000.
At the Company‘s Annual General Meeting of the
Shareholders on 13 June 2000, the shareholders agreed to
a stock split, reducing the par value from Rp 1,000 (full
amount) per share to Rp 100 (full amount) per share. This
change was notarised by deed of public notary Singgih
Susilo, S.H. No. 19 dated 4 August 2000 and was approved
by the Minister of Law and Legislation (formerly the Minister
of Justice) of the Republic of Indonesia in Decision Letter
No. C-18481 HT.01.04-TH.2000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyetujui
untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan
mengubah nilai nominal saham dari Rp 100 (nilai penuh)
menjadi Rp 10 (nilai penuh) per lembar saham. Perubahan
ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo, S.H. No.
46 tanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam surat keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
At the Company’s Annual General Meeting of the
Shareholders on 24 June 2003, the shareholders agreed to
a stock split, reducing the par value from Rp 100 (full
amount) per share to Rp 10 (full amount) per share. This
change was notarised by deed of public notary Singgih
Susilo, S.H. No. 46 dated 10 July 2003 and was approved
by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia in Decision Letter No. C-17533 HT.01.04-
TH.2003.
Pada tanggal 12 November 2008, sebagai bagian dari
reorganisasi internal Grup perusahaan Unilever di dunia,
Maatschappij voor Interntionale Beleggingen (pemegang
saham utama Perseroan, selanjutnya disebut "Mavibel
B.V.") dan perusahaan terkendalinya Unilever Indonesia
Holding B.V. (selanjutnya disebut "UIH"), keduanya
berkedudukan di Belanda telah menandatangani
"Agreement of Additional Contribution on Shares" untuk
mengalihkan seluruh saham yang telah ditempatkan
Mavibel B.V. di Perseroan kepada UIH, sebagai kontribusi
tambahan penyetoran non tunai sehubungan dengan
penyertaan Mavibel B.V. dalam UIH. Pengalihan saham ini
tidak mengakibatkan perubahan pengendalian atas
Perseroan karena Mavibel B.V. dan UIH dikendalikan oleh
pihak yang sama, yaitu Unilever N.V.. Sesuai Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal No. X.M.1. yang merupakan
lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-82/PM/1996
tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu,
Perseroan, pada tanggal 19 November 2008, melaporkan
perubahan tersebut kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek
Indonesia dimana Perseroan mencatatkan sahamnya.
On 12 November 2008, as part of an internal reorganisation
in the Unilever group of companies globally, Maatschappij
voor Interntionale Beleggingen (the majority shareholder of
the Company, hereinafter referred to as "Mavibel B.V.") and
its controlled company Unilever Indonesia Holding
B.V. (hereinafter referred to as "UIH"), both domiciled in the
Netherlands entered into an "Agreement of Additional
Contribution on Shares", to transfer all shares owned by
Mavibel B.V. in the Company to UIH, as an additional
contribution in kind in connection with the investment of
Mavibel B.V. in UIH. This transfer of shares referred to
above did not result in a change of control in the Company
since Mavibel B.V. and UIH are controlled by the same
party, namely Unilever N.V.. In accordance with the Capital
Market Supervisory Agency Rule No. X.M.1. as an
attachment to the Decree of the Chairman of Bapepam No.
Kep-82/PM/1996 regarding Disclosures of Information for
Certain Shareholders, the Company, on 19 November 2008,
notified the change to Bapepam-LK and the Indonesia Stock
Exchange where the shares of the Company are registered.
Pemegang saham terbesar Perseroan pada tanggal 30 Juni
2010 dan 2009 adalah UIH, sedangkan induk Perseroan
adalah Unilever N.V. (Belanda).
The Company’s majority shareholder as at 30 June 2010
and 2009 was UIH, while its ultimate parent company is
Unilever N.V. (Netherlands).
Pada tanggal 22 November 2000, Perseroan mengadakan
perjanjian kerja sama dengan PT Anugrah Indah Pelangi,
untuk mendirikan sebuah perseroan baru dengan nama PT
Anugrah Lever (“PT AL”) yang bergerak dalam bidang
produksi, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap,
sambal dan saus lainnya dengan merek Bango, serta merekmerek
lainnya di bawah lisensi Perseroan kepada PT AL.
On 22 November 2000, the Company entered into an
agreement with PT Anugrah Indah Pelangi, to establish a
new company, namely PT Anugrah Lever (“PT AL”), which is
engaged in manufacturing, developing, marketing and
selling soy sauce, chilli sauce and other sauces under Bango
and other brands under license of the Company to PT AL.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10
Sejak awal bulan Agustus 2007, Perseroan meningkatkan
penyertaan modal pada PT AL menjadi 100%, yang juga
mengakhiri perjanjian kerja sama antara Perseroan dan PT
Anugrah Indah Pelangi tersebut di atas.
In early August 2007, the Company increased its ownership
in PT AL to become 100%, which also terminated the
agreement between the Company and PT Anugrah Indah
Pelangi as stated above.
Pada bulan Mei 2008, operasi bisnis PT AL dialihkan ke
Perseroan.
In May 2008, PT AL's business operation was transferred to
the Company.
Pada tanggal 12 November 2008, dengan memperhatikan
ketentuan Pasal 142 (1).a. Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, Perseroan sebagai pemegang saham tunggal PT
AL (dalam likuidasi), menandatangani Keputusan Sirkuler
Pemegang Saham PT AL untuk membubarkan PT AL
terhitung sejak tanggal 12 November 2008. Keputusan
ini dinyatakan dalam akta No. 32 tanggal 28 November
2008 yang dibuat di hadapan Notaris Petrus Suandi Halim,
S.H. Pada tanggal 1 Desember 2008 Likuidator PT AL telah
memberitahukan pembubaran PT AL kepada semua kreditor
PT AL melalui pengumuman di surat kabar dan Berita
Negara Republik Indonesia serta memberitahukan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk
dicatat dalam daftar perseroan bahwa PT AL (dalam
likuidasi) berdasarkan Daftar Perseroan No. AHU-
0124332.AH.01.09.TH.2008 tanggal 22 Desember 2008.
On 12 November 2008, in consideration to Article 142
(1).a. of Law of the Republic of Indonesia Number 40 of the
year 2007 regarding Limited Liability Company, the
Company, as the sole shareholder of PT AL (in liquidation),
signed a Circular Resolution of the Shareholder of PT AL to
dissolve PT AL effective as of 12 November 2008. This is
evidenced by deed No. 32 dated 28 November 2008 passed
before Notary Petrus Suandi Halim, S.H. On 1 December
2008 the Liquidator of PT AL has announced the dissolution
of PT AL to all creditors of PT AL in the newspapers and in
the State Gazette of the Republic of Indonesia and notified
to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia, asking it to be registered in the company register
that PT AL (in liquidation) pursuant to the Company Register
No. AHU-0124332.AH.01.09.TH.2008 dated 22 December
2008.
Pada tanggal 3 Juli 2002, Perseroan mengadakan perjanjian
kerjasama dengan Texchem Resources Berhad untuk
mendirikan sebuah perseroan baru dengan nama PT
Technopia Lever (“PT TL”) yang bergerak dalam bidang
distribusi, ekspor dan impor barang dagangan dengan
merek Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003,
Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli
saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd., dimana
Texchem Resources Berhad setuju untuk menjual
penyertaannya di PT Technopia Lever kepada Technopia
Singapore Pte. Ltd.
On 3 July 2002, the Company entered into an agreement
with Texchem Resources Berhad to establish a new
company, namely PT Technopia Lever (“PT TL”) which is
engaged in the distribution, export and import of goods
under the Domestos Nomos trademark. On 7 November
2003, Texchem Resources Berhad entered into a share sales
and purchase agreement with Technopia Singapore Pte.
Ltd., in which Texchem Resources Berhad agreed to sell all
of its shares in PT Technopia Lever to Technopia Singapore
Pte. Ltd.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11
Ikhtisar kepemilikan langsung Perseroan pada anak
perusahaan dan total aset anak perusahaan adalah sebagai
berikut:
The summary of the Company’s direct ownership in
subsidiaries and the total assets of subsidiaries is as follows:
Kedudukan/
Country of
domicile
Tahun beroperasi
komersial/Year
commercial
operation
commenced
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
Jumlah aset dalam
Rp miliar/Total assets
in Rp billion
2010 2009 2010 2009
PT Anugrah Lever (dalam
likuidasi/in liquidation)
Indonesia 2001 100% 100% 18.1 17.9
PT Technopia Lever Indonesia 2002 51% 51% 32.5 42.2
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal
dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as
at and for the years then ended 30 June 2010 and 2009,
were as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
2010 2009
Presiden Komisaris
Komisaris
Jan Zijderveld
Erry Firmansyah
Cyrillus Harinowo
Bambang Subianto
Jan Zijderveld
Erry Firmansyah
Kuntoro Mangkusubroto
Cyrillus Harinowo
Bambang Subianto
President Commissioner
Commissioners
Dewan Direksi Board of Directors
2010 2009
Presiden Direktur
Direktur
Maurits Daniel Rudolf Lalisang
Franklin Chan Gomez
Biswaranjan Sen
Joseph Bataona
Surya Dharma Mandala
Debora Herawati Sadrach
Okty Damayanti
Hadrianus Setiawan
Maurits Daniel Rudolf Lalisang
Franklin Chan Gomez
Mohammad Effendi Soeparsono
Joseph Bataona
Surya Dharma Mandala
Debora Herawati Sadrach
Okty Damayanti
Hadrianus Setiawan
President Director
Directors
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting 2. Summary of significant accounting policies
Laporan keuangan konsolidasian PT Unilever Indonesia Tbk
dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”)
disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 30 Juli
2010.
The consolidated financial statements of PT Unilever
Indonesia Tbk and subsidiaries (collectively “the Group”)
were prepared by the Board of Directors and completed on
30 Juli 2010.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies
adopted in preparing the consolidated financial statements
of the Company and subsidiaries, which are in conformity
with accounting principles generally accepted in Indonesia.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan
biaya perolehan historis, kecuali yang terkait dengan
instrumen keuangan derivatif yang dicatat sebesar nilai
wajarnya (lihat Catatan 2f).
The consolidated financial statements have been
prepared under historical cost convention, with the
exception that certain derivative financial instruments are
carried at fair value (refer to Note 2f).
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun
berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus
kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have also been
prepared on the basis of the accruals concept except for
the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan metode
langsung (direct method), dan arus kas dikelompokkan
atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared
based on the direct method by classifying cash flows on
the basis of operating, investing and financing activities.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi nilai aset dan kewajiban dilaporkan,
dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta
jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan
terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini,
hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang
diestimasi semula.
The preparation of the consolidated financial statements
in conformity with accounting principles generally
accepted in Indonesia requires the use of estimates and
assumptions that affect the reported amounts of assets
and liabilities and the disclosure of contingent assets and
liabilities as at the date of the consolidated financial
statements, as well as the reported amounts of revenues
and expenses during the reporting period. Although
these estimates are based on management’s best
knowledge of current events and activities, actual results
may differ from those estimates.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Seluruh angka
dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan
menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang
terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
The reporting currency used in the consolidated financial
statements is Rupiah. Figures in the consolidated
financial statements are rounded to and stated in
millions of Rupiah, unless otherwise stated.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Perseroan dan anak perusahaan yang
dikendalikan, PT Anugrah Lever (dalam likuidasi) dan PT
Technopia Lever, dimana Perseroan mempunyai
pengendalian dan penyertaan saham langsung dengan
hak suara lebih dari 50%. Anak perusahaan
dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah beralih
kepada Perseroan secara efektif.
The consolidated financial statements include the
accounts of the Company and the subsidiaries it
controls, PT Anugrah Lever (in liquidation) and PT
Technopia Lever, in which the Company has direct
control and ownership of more than 50% of voting
rights. The subsidiaries have been consolidated from the
date on which effective control was transferred to the
Company.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo yang material
antara Perseroan dan anak perusahaan telah dieliminasi
dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effect of all material transactions and balances
between the Company and the subsidiaries has been
eliminated in preparing the consolidated financial
statements.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaanperusahaan
yang dikendalikan Perusahaan disajikan
secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun
neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and the equity of
controlled entities are shown separately in the
consolidated statements of income and balance sheets,
respectively.
Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian
laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara
konsisten oleh anak perusahaan kecuali bila dinyatakan
secara khusus.
The accounting policies adopted in preparing the
consolidated financial statements have been consistently
applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13
c. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
c. Related party transactions
Perseroan dan anak perusahaan mempunyai transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sesuai dengan yang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 “Pengungkapan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”.
The Company and its subsidiaries have transactions with
related parties. The definition of related parties used is in
accordance with Statement of Financial Accounting
Standards (“PSAK”) No. 7 “Related party disclosures”.
Seluruh transaksi yang material dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions with related parties are
disclosed in the notes to these consolidated financial
statements.
Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali
dicatat seolah-olah dengan menggunakan metode
penyatuan kepemilikan. Selisih antara biaya investasi
dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh, tidak
termasuk saldo laba, dicatat sebagai “Selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada
bagian ekuitas di neraca konsolidasian.
The restructuring transaction between entities under
common control was accounted for using a method
similar to the pooling of interest method. The difference
between the acquisition cost and the book value of the
net asset acquired, excluding retained earnings, was
recorded in “Balance arising from restructuring
transactions between entities under common control”
account, which is presented in the equity section of the
consolidated balance sheets.
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi
likuid jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in
banks, and other short-term highly liquid investments
with original maturity of three months or less.
e. Penjabaran mata uang asing e. Foreign currencies translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata
uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan
ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada
tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih
kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian
tahun yang bersangkutan. Kurs tanggal neraca,
berdasarkan kurs yang diterbitkan oleh induk Perseroan
untuk menjabarkan saldo mata uang asing utama yang
digunakan Perseroan dalam transaksi-transaksinya yaitu
Dolar Amerika Serikat dan Euro, pada tanggal 30 Juni
2010 masing-masing adalah Rp 9.065 (nilai penuh)
untuk 1 Dolar Amerika Serikat (USD) dan Rp 11.110
(nilai penuh) untuk 1 Euro (EUR) (2009: Rp 10.210 (nilai
penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (USD) dan
Rp 14.420 (nilai penuh) untuk 1 Euro (EUR)). Sebagai
perbandingan digunakan kurs tengah Citibank, bank
dimana Perseroan melakukan sebagian besar transaksi
mata uang asingnya, pada tanggal 30 Juni 2010 masingmasing
adalah Rp 9.065 (nilai penuh) untuk 1 Dolar
Amerika Serikat (USD) dan Rp 11.087 (nilai penuh) untuk
1 Euro (EUR) (2009: Rp 10.195 (Rupiah penuh) untuk 1
Dolar Amerika Serikat dan Rp 14.383 (nilai penuh) untuk
1 Euro (EUR)).
Transactions denominated in foreign currencies are
translated into Indonesian Rupiah at the exchange rates
prevailing at the date of the transaction. At the balance
sheet date, monetary assets and liabilities in foreign
currencies are translated into Indonesian Rupiah at the
exchange rates prevailing on that date. Exchange gains
and losses arising on transactions in foreign currency and
on the translation of monetary assets and liabilities in
foreign currency are recognised in the consolidated
statements of income. The balance sheet date rates,
based on the rates published by the ultimate parent
company to translate foreign currency balances as of 30
June 2010, were Rp 9,065 (full amount) for US Dollar 1
and Rp 11,110 (full amount) for Euro 1 (2009: Rp
10,210 (full amount) for US Dollar 1 and Rp 14,420 (full
amount) for Euro 1). As a comparison, the middle rates
of Citibank, with whom the Company negotiates most
of its foreign currency transactions, as of 30 June 2010
were Rp 9,065 (full amount) for US Dollar 1 and
Rp 11,087 (full amount) for Euro 1 (2009: Rp 10,195
(full amount) for US Dollar 1 and Rp 14,383 (full
amount) for Euro 1).
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14
f. Instrumen keuangan derivatif f. Derivative financial instruments
Perseroan secara berkala melakukan kontrak valuta
berjangka dengan pihak lain dalam rangka
mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko
Perseroan. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif
yang tidak memenuhi persyaratan untuk akuntansi
lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 1999),
“Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung
Nilai” diakui segera dalam laporan laba rugi
konsolidasian.
The Company periodically enters into forward foreign
currency contracts with external counterparties, in
implementing its risk management policies. Changes in
the fair value of any derivative instruments that do not
qualify for hedge accounting under PSAK 55 (Revised
1999), “Accounting for derivative instruments and
hedging activities” are recognised immediately in the
consolidated statement of income.
Instrumen derivatif diakui pada neraca konsolidasian
sebagai aset atau kewajiban, tergantung pada hak atau
kewajiban sebagaimana diatur dalam kontrak, dan
dicatat sebesar nilai wajarnya.
Derivative financial instruments are recognised in the
consolidated balance sheets as assets or liabilities
depending on the rights and obligations as governed by
the contract, and recorded at their fair value.
g. Piutang usaha g. Trade debtors
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah
dikurangi dengan penyisihan untuk piutang tidak
tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan
manajemen atas kolektibilitas masing-masing saldo
piutang pada akhir tahun. Piutang dihapusbukukan
dalam tahun dimana piutang tersebut dipastikan tidak
akan tertagih.
Trade debtors are recognised net of allowance for
doubtful accounts, based on management’s review of
the collectibility of each account at the end of the year.
Uncollectible receivables are written off as bad debts
during the year in which they are determined to be not
collectible.
h. Persediaan h. Inventories
Persediaan dinilai dengan nilai yang terendah antara
harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Metode yang dipakai untuk menentukan harga
perolehan adalah harga rata-rata tertimbang. Harga
perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri
dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya
overhead yang bersifat tetap maupun variabel.
Inventories are valued at cost or net realisable value,
whichever is lower. The method used to determine cost
is the weighted average cost method. Cost of finished
goods and work in process comprises materials, labour
and an appropriate proportion of directly attributable
fixed and variable overheads.
Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi
penggunaan atau penjualan masing-masing jenis
persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and unused/slow moving
inventories is determined on the basis of estimated
future usage or sale of inventory items.
i. Aset tetap dan penyusutan i. Fixed assets and depreciation
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated
depreciation.
Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang
terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap
tersebut.
Cost includes expenditure that is directly attributable to
the acquisition of the fixed assets.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai
bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang
terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat
ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut
dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.
Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam
laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana
biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying
amount or recognised as a separate asset, as
appropriate, only when it is probable that future
economic benefits associated with the item will flow to
the Group and the cost of the item can be measured
reliably. The carrying amount of the replaced part is
derecognised. All other repairs and maintenance are
charged to the consolidated statement of income during
the financial period in which they are incurred.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan
biaya perolehan/dianggap sebagai biaya perolehan
(deemed cost) hingga mencapai nilai sisa sepanjang
estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on fixed assets other than land is calculated
using the straight-line method to allocate their
cost/deemed cost to their residual values over their
estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years
Bangunan 40 Buildings
Mesin dan peralatan 5-20 Machinery and equipment
Kendaraan bermotor 8 Motor vehicles
Nilai residu dan masa manfaat setiap aset ditelaah, dan
disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed,
and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan
aset ditentukan sebesar perbedaan antara penerimaan
hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset tersebut dan
diakui dalam akun ‘Keuntungan pelepasan aset tetap’ di
laporan laba rugi konsolidasian.
Gains and losses on disposals are determined by
comparing the proceeds with the carrying amount and
are recognised within ‘Gains on disposal for fixed assets’
in the consolidated statement of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta
pemasangan peralatan, dikapitalisasi sebagai aset dalam
penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset
tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan
selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset
tersebut dapat digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings
and plant and the installation of machinery are
capitalised as construction in progress. These costs are
reclassified to fixed asset accounts when the
construction or installation is complete. Depreciation is
charged from the date when assets are available for use.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain
yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan
disajikan pada akun “Aset lainnya – tidak lancar” serta
diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related
costs incurred to acquire or renew the license for the
land. The related costs incurred to acquire or renew the
license for the land are deferred and presented under
“Other assets – non current” and amortised over the
legal term of the land rights.
j. Sewa j. Lease
Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan
kepada lessee hak untuk menggunakan suatu aset
selama periode waktu yang disepakati dan sebagai
imbalannya lessee melakukan pembayaran atau
serangkaian pembayaran kepada lessor.
A lease is an agreement in which the lessor conveys to
the lessee in return for a payment, or series of payments,
the right to use an asset for an agreed period of time.
Suatu kontrak sewa dengan porsi yang signifikan atas
risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap di tangan
lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran
sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian berdasarkan garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and
rewards of ownership are retained by the lessor are
classified as operating leases. Payments made under
operating leases are charged to the consolidated
statement of income on a straight-line basis over the
period of the lease.
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap
dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal
masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai
wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa
minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed
assets in which the Group has substantially all the risks
and rewards of ownership are classified as finance
leases. Finance leases are capitalised at the lease
commencement at the lower of the fair value of the
leased assets and the present value of the minimum
lease payments.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian
yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang
merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas
saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban
keuangan, disajikan sebagai hutang jangka panjang.
Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan pada
laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat
suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban
setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa
pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and
finance charges so as to achieve a constant rate on the
finance balance outstanding. The corresponding rental
obligations, net of finance charges, are included in other
long-term payables. The interest element of the finance
cost is charged to the consolidated statement of income
over the lease period so as to produce a constant
periodic rate of interest on the remaining balance of the
liability for each period. The fixed asset acquired under
finance leases is depreciated over the shorter of the
useful life of the asset and the lease term.
k. Penurunan nilai dari aset tetap dan aset tidak lancar
lainnya
k. Impairment of fixed assets and other non-current
assets
Setiap tanggal neraca Perseroan dan anak perusahaan
menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai
aset.
At the balance sheet date, the Company and subsidiaries
review whether there is any indication of assets
impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk
goodwill dan aset tidak berwujud ditelaah untuk
mengetahui apakah telah terjadi kerugian penurunan
nilai akibat suatu kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak
dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai
diakui jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai
yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut, yaitu
nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto atau nilai
pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset
dikelompokkan hingga unit penghasil kas terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including
goodwill and intangible assets, are reviewed for
impairment losses whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying amount may not
be recoverable. An impairment loss is recognised for the
amount by which the carrying amount of the asset
exceeds its recoverable amount, which is either an
asset’s net selling price or value in use, whichever is
higher. For the purposes of assessing impairment, assets
are grouped at the lowest levels for which there are
separately identifiable cash flows.
l. Goodwill l. Goodwill
Akuisisi hak kepemilikan pemegang saham minoritas
anak perusahaan dihitung dengan menggunakan
metode Parent Company. Oleh karena itu, selisih lebih
dari jumlah yang dibayar dan nilai tercatat atas hak
minoritas pada tanggal perolehan diakui sebagai
goodwill. Goodwill diamortisasi dengan metode garis
lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu 13 tahun.
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat
goodwill berdasarkan evaluasi atas anak perusahaan
yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar
yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor
lain.
Acquisition of minority shareholdings in subsidiary
company is accounted for using the Parent Company
method. Accordingly, the excess of the amount paid
over the carrying value of the minority interest at the
date of acquisition is recognised as goodwill. Goodwill is
amortised using the straight-line method over its
estimated useful life, which is 13 years. Management
determines the estimated useful life of goodwill based
on its evaluation of the respective subsidiary at the time
of the acquisition, considering factors such as existing
market share, potential growth and other factors.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17
m. Aset tidak berwujud m. Intangible assets
Amortisasi aset tidak berwujud dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan
biaya perolehan sesuai dengan taksiran masa
manfaatnya sebagai berikut:
Amortisation on intangible assets is calculated using the
straight-line method to allocate their cost over their
estimated useful lives, as follows:
Tahun/Years
Hak usaha, merek dagang dan hak
cipta
10-20 Operating rights, trademarks and
Copyrights
Perangkat lunak dan lisensi perangkat
lunak 3-5
Software and software license
n. Penelitian dan pengembangan n. Research and development
Biaya penelitian dan pengembangan dibukukan sebagai
beban pada tahun terjadinya, sepanjang biaya tersebut
tidak memenuhi syarat untuk dikapitalisasi.
Research and development costs are expensed in the
year in which they are incurred, as long as those costs do
not meet the requirements for capitalisation.
o. Beban dibayar di muka o. Prepaid expenses
Beban dibayar di muka dibebankan ke laporan laba rugi
konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus. Beban dibayar di
muka yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan
disajikan sebagai aset tidak lancar.
Prepaid expenses are charged against the consolidated
statements of income over the period in which the
related benefits are derived, using the straight-line
method. Prepaid expenses with a benefit period of more
than 12 months are recorded as non-current assets.
p. Pendapatan dan beban p. Revenue and expenses
Penjualan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari
penjualan produk Perseroan dan anak perusahaan,
setelah dikurangi retur, biaya penjualan dan pajak
pertambahan nilai. Pendapatan dari penjualan barang
diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan,
dalam hal penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan
barang di atas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b.
shipping point) dan penjualan lokal diakui pada saat
penyerahan barang kepada distributor/pelanggan.
Net sales represent revenue earned from the sale of the
Company’s and subsidiaries’ products, net returns, trade
allowances and value-added tax. Revenue from sales of
goods is recognised when the significant risk and goods
ownership has been transferred to customers, export
sales are recognised upon shipment of the goods to the
customers (f.o.b. shipping point) and domestic sales are
recognised when goods are delivered to the
distributors/customers.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan
metode akrual.
Expenses are recognised when incurred on an accrual
basis.
q. Perpajakan q. Taxation
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan
menggunakan metode balance sheet liability. Pajak
penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan
temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar
pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam
laporan keuangan konsolidasian. Pajak penghasilan
tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak
(dan Undang-Undang) yang telah diberlakukan atau
secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca
dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan
direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet
liability method for all temporary differences arising
between the tax bases of assets and liabilities and their
carrying amounts in the consolidated financial
statements. Deferred income tax is determined using tax
rates (and Laws) that have been enacted or substantially
enacted by the balance sheet date and are expected to
apply when the related deferred income tax asset is
realised or the deferred income tax liability is settled.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan
bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi
perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak
tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is
probable that future taxable profit will be available
against which the temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat
surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
banding, pada saat keputusan atas banding tersebut
telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an
assessment is received or, if appealed against, when the
results of the appeal are determined.
r. Imbalan kerja r. Employee benefits
- Imbalan kerja jangka pendek - Short-term employee benefit
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat
terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they
accrue to the employees.
- Program bonus - Bonus scheme
Perseroan mengakui kewajiban dan beban atas bonus,
berdasarkan suatu rumus yang memperhitungkan laba
yang tersedia bagi pemegang saham Perseroan dan
prestasi kerja karyawan setelah penyesuaianpenyesuaian
tertentu. Perseroan mengakui kewajiban
apabila ada kewajiban kontraktual atau apabila ada
praktik di masa lalu yang menimbulkan kewajiban
konstruktif.
The Company recognises a liability and an expense for
bonuses, based on a formula that takes into
consideration the profit attributable to the Company’s
shareholders and employees’ performance after certain
adjustments. The Company recognises a provision when
contractually obliged or where there is a past practice
that has created a constructive obligation.
- Imbalan pensiun - Pension benefits
Perseroan harus menyediakan program pensiun
dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU
Ketenagakerjaan”). Karena UU Ketenagakerjaan
menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah
program imbalan pasti.
The Company is required to provide a minimum amount
of pension benefits in accordance with Labor Law No.
13/2003 (“Labor Law”). Since the Labor Law sets the
formula for determining the minimum amount of
benefits, in substance, the pension plans under the Labor
Law represent defined benefit plans.
Untuk seluruh karyawan tetap yang dipekerjakan
sebelum 1 Januari 2008, Perseroan menyelenggarakan
program pensiun imbalan pasti yang mencakup
seluruh karyawan yang memiliki hak atas imbalan
pensiun sebagaimana yang ditentukan dalam
peraturan Dana Pensiun Unilever Indonesia (“Dana
Pensiun”). Program tersebut didanai melalui
pembayaran kepada Dana Pensiun, yang ditentukan
dengan perhitungan aktuaris secara berkala.
For all permanent employees who were hired before 1
January 2008, the Company has a defined benefit
pension plan covering all of its employees who have the
right to pension benefits as stipulated in the regulations
of Dana Pensiun Unilever Indonesia (“Dana Pensiun”).
The plan is generally funded through payments to the
Dana Pensiun, which are determined by periodic actuarial
calculation.
Program pensiun imbalan pasti merupakan program
pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun
yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun,
yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih,
seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an
amount of pension benefit that an employee will receive
on retirement, usually dependent on one or more factors
such as age, year of service and compensation.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui
di neraca konsolidasian adalah nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar
aset program, serta disesuaikan dengan
keuntungan/kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang
belum diakui.
The liability recognised in the consolidated balance sheets
in respect of defined benefit pension plans is the present
value of the defined benefit obligation as at the balance
sheet date less the fair value of plan assets, together with
adjustments for unrecognised actuarial gains or losses
and pastservice cost.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19
Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode
projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan arus kas
estimasian menggunakan tingkat bunga obligasi
pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada
pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi)
dalam mata uang yang sama dengan mata uang
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo
yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo
kewajiban pensiun yang bersangkutan.
The defined benefits obligation is calculated annually
by an independent actuary using the projected unit
credit method. The present value of the defined
benefit obligation is determined by discounting the
estimated future cash outfows using interest rates of
government bonds (considering currently there is no
deep market for high-quality corporate bonds) that are
denominated in the currency in which the benefit will
be paid, and that have terms to maturity
approximating the terms of the related pension
liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari
penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan
perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah
keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10%
dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari
nilai wajar aset program pada tanggal neraca maka
kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada
pendapatan atau beban selama sisa masa kerja ratarata
para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses can arise from experience
adjustments and changes in actuarial assumptions.
When the actuarial gains and losses exceeds 10% of
the present value of the defined benefit obligation or
10% of the fair value of the plan asset, the excess is
charged or credited to expenses or income over the
average remaining service years of the relevant
employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba
rugi konsolidasian, kecuali biaya jasa lalu yang akan
menjadi hak (vested) apabila karyawan yang
bersangkutan masih tetap bekerja selama periode
waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya
jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang
periode vesting tersebut. Biaya jasa kini diakui sebagai
beban periode berjalan.
Past service costs are recognised immediately in the
consolidated statements of income, except those
which will be vested if the employee remains in service
for certain period of time (vesting period). In this case,
the past-service costs are amortised on a straight-line
basis over the vesting period. Current service cost is
expensed in the prevailing period.
Perseroan memperoleh pengesahan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 7
November 2008 untuk pembentukan Dana Pensiun
Iuran Pasti Unilever Indonesia (“DPIP”) sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
nomor KEP-234/KM.10/2008.
On 7 November 2008 the Company received the
approval from the Minister of Finance of the Republic
Indonesia for the establishment of the Defined
Contribution Pension Plan Unilever Indonesia (“DPIP”)
through the approval of the Minister of Finance of the
Republic Indonesia no. KEP-234/KM.10/2008.
Seluruh karyawan tetap yang dipekerjakan mulai 1
Januari 2008 dan seterusnya diikutsertakan pada
program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh DPIP.
Kontribusi kepada program pensiun iuran pasti diakui
sebagai beban dalam laporan laba rugi pada saat
terjadinya dan terhutang.
All permanent employees who are hired on 1 January
2008 onwards are covered by a defined contribution
plan managed by DPIP. Contributions to defined
contribution plan are recognised as an expense in the
statement of income as incurred and payable.
- Imbalan kesehatan pasca-kerja - Post-employment medical benefits
Perseroan memberikan imbalan kesehatan pasca-kerja
untuk para karyawan yang telah pensiun. Hak atas
imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan
bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi
masa kerja tertentu. Estimasi biaya imbalan ini diakui
sepanjang masa kerja karyawan, dengan
menggunakan metodologi yang pada dasarnya sama
dengan metodologi yang digunakan dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti.
Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris
independen yang berkualifikasi.
The Company provides post-employment medical
benefits to its retirees. The entitlement to these
benefits is usually based on the employee remaining in
service up to retirement age and the completion of a
certain service period. The estimated costs of these
benefits are recognised over the period of
employment, using the methodology similar to that for
defined benefit pension plans. These obligations are
assessed annually by independent qualified actuaries.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20
- Imbalan pasca-kerja dan jangka panjang lainnya - Other post-employment and long-term benefits
Perseroan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya
sesuai dengan UU Ketenagakerjaan dan imbalan
jangka panjang lainnya seperti jubilium (jubilee) dan
imbalan cuti panjang. Hak atas imbalan ini pada
umumnya diberikan kepada karyawan yang bekerja
hingga mencapai masa kerja tertentu. Estimasi biaya
imbalan pasca-kerja lainnya untuk UU Ketenagakerjaan
diakui sepanjang masa kerja karyawan, dengan
menggunakan metodologi yang pada dasarnya sama
dengan metodologi yang digunakan dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti. Imbalan
kerja jangka panjang lainnya dihitung dengan
menggunakan metode projected unit credit dan
didiskontokan ke nilai kini. Estimasi biaya imbalan
jangka panjang lainnya diakui sepanjang masa kerja
karyawan dengan menggunakan metodologi yang
sama dengan metodologi yang digunakan dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti,
sedangkan keuntungan dan kerugian aktuarial dan
biaya jasa lalu diakui segera. Kewajiban ini dinilai setiap
tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.
The Company provides other post-employment
benefits under the Labor Law and other long-term
benefits such as jubilee and long leave benefits. The
entitlement to these benefits is usually based on the
completion of a certain service period by the
employee. The estimated costs of other postemployment
benefits under the Labor Law are
recognised over the period of employment, using the
methodology similar to that for defined benefit
pension plans. Other long-term employee benefits are
calculated using the projected unit credit method and
discounted to present value. The estimated costs of
other long term benefit are recognised over the period
of employment using the methodology similar to that
for defined benefit pension plan with actuarial gains
and losses and past service cost being recognised
immediately. These obligations are assessed annually
by independent qualified actuaries.
s. Program saham untuk karyawan (share matching
plan)
s. Share matching plan
Sejak tahun 2002, Perseroan memiliki program saham
(share matching plan) yang diperuntukkan bagi
karyawan tingkat manajer ke atas. Dalam program ini,
karyawan yang memenuhi syarat dapat
menginvestasikan hingga 25% dari bonus tahunan
mereka dalam bentuk saham Unilever. Manajer
menengah dan junior memiliki hak untuk berinvestasi
pada saham Perseroan, sedangkan manajer senior ke
atas hanya memiliki hak untuk melakukan investasi pada
saham Unilever N.V. dan Unilever PLC. Selanjutnya,
Perseroan memberikan penambahan saham (matching
share) sejumlah lembar saham yang sama dengan yang
dibeli oleh karyawan. Saham tambahan (matching share)
ini tidak untuk diperjualbelikan selama tiga tahun setelah
diberikan dengan ketentuan karyawan harus memenuhi
beberapa persyaratan, yang antara lain termasuk syarat
bahwa bonus yang diinvestasikan dalam bentuk saham
harus dimiliki selama tiga tahun, serta manajer tersebut
tetap menjadi karyawan Perseroan sampai dengan
berakhirnya tahun ketiga. Saham tambahan (matching
share) ini diakui sebagai beban yang ditangguhkan
berdasarkan harga saham pada saat pembelian dan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian
selama periode tiga tahun, menggunakan metode garis
lurus.
Since 2002, the Company introduced a share matching
plan, which is applied to the manager level and above.
Under this plan, eligible employees can invest up to 25%
of their gross annual bonuses in Unilever shares. Middle
and junior managers are entitled to invest in the
Company’s shares, while senior managers and above are
only entitled to invest in the shares of Unilever N.V. and
Unilever PLC. The Company then awards an equivalent
number of matching shares. These matching shares vest
three years after the grant, provided certain conditions
are met, including the requirement that the original
bonus invested in shares shall be retained for the threeyear
period and the managers are still employed by the
Company at the end of the three-year period. The cost
of the matching shares is recorded as deferred charges
based on share price at the date of purchase and is
charged to the consolidated statements of income over a
period of three years, using the straight-line method.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21
t. Saham dan agio saham t. Share and capital paid in excess of par value
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Agio saham
merupakan selisih antara harga jual dan nilai nominal
saham. Biaya yang secara langsung terkait dengan
penerbitan saham atau opsi disajikan sebagai pengurang
agio saham.
Common shares are classified as equity. Capital paid in
excess of par value is the difference between the selling
price and nominal value of the share. All expenses
directly related to the issuance of share capital or
options are recorded as deductions from capital paid in
excess of par value.
u. Dividen u. Dividends
Pembagian dividen kepada para pemegang saham
Perseroan diakui sebagai kewajiban dalam laporan
keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen
disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.
Perseroan mengakui dividen interim sebagai kewajiban
pada saat ditetapkan oleh Direksi.
Dividend payments to all shareholders are recognised as
liabilities in the consolidated financial statements in the
period when the dividend payments are declared by the
shareholders. The Company recognises interim
dividends as liabilities when the dividend payments are
decided by the Board of Directors.
v. Laba bersih per saham dasar v. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba
bersih tahun yang bersangkutan dibagi dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar. Tidak ada
obligasi konversi, opsi, atau waran yang dapat
menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per
saham.
Basic earnings per share is computed by dividing net
income by the weighted average of outstanding shares.
There are no convertible securities, options or warrants
that would give rise to a dilution of the earnings per
share.
w. Informasi segmen w. Segment information
Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha
yang teridentifikasi. Suatu segmen usaha merupakan
komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk dan jasa dan memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha
lainnya.
Segment information is presented based upon
identifiable business segments. A business segment is a
distinguishable component that engages in providing
products and services subject to risks and returns which
are different from those of other business segments.
x. Kewajiban diestimasi x. Provisions
Perusahaan dan anak perusahaan mengakui kewajiban
diestimasi apabila memiliki kewajiban kini (baik bersifat
hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu apabila besar kemungkinan penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
daya dan dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Company and
subsidiaries have a present obligation (legal or
constructive) as a result of past events when it is
probable that an outflow of resources embodying
economic benefits will be required to settle the
obligation and a reliable estimate as the amount of the
obligation can be made.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22
3. Kas dan setara kas 3. Cash and cash equivalents
2010 2009
Kas 915 738 Cash on hand
Bank Cash in banks
Pihak ketiga – Rupiah: Third parties – Rupiah:
Deutsche Bank AG, Jakarta 81,752 97,783 Deutsche Bank AG, Jakarta
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 48,831 50,033 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 48,094 12,997
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
PT CIMB Niaga Tbk 37,668 33,511 PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 30,257 7,208 PT Bank Central Asia Tbk
The Royal Bank of Scotland, Jakarta 9,749 9,608 The Royal Bank of Scotland, Jakarta
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6,107 3,690 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Citibank N.A., Jakarta 1,324 2,015 Citibank N.A., Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta 206 3,067 Standard Chartered Bank, Jakarta
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 931 119
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 264,919 220,031 Total
Pihak ketiga – Dolar Amerika Serikat
(Catatan 30):
Third parties – US Dollar
(Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 128,592 6,025
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
Citibank N.A., Jakarta 331 37,089 Citibank N. A., Jakarta
Jumlah 128,923 43,114 Total
Pihak ketiga – Euro (Catatan 30): Third parties – Euro (Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 34,632 22,518
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
Citibank N.A., Jakarta 502 10,549 Citibank N.A., Jakarta
Jumlah 35,134 33,067 Total
Pihak ketiga – GBP (Catatan 30): Third party – GBP (Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 4,880 7,343
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd. , Jakarta
Pihak ketiga – AUD (Catatan 30): Third party – AUD (Note 30):
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 3,080 1,644
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta
Jumlah bank 436,936 305,199 Total cash in banks
Deposito berjangka (jatuh tempo dalam
jangka waktu 3 bulan):
Time deposits (maturity within three
months):
Pihak ketiga – Rupiah: Third party – Rupiah:
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta
690,000 140,000 The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta
The Royal Bank of Scotland., Jakarta 250,000 394,697 The Royal Bank of Scotland., Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta 242,000 218,000 Standard Chartered Bank, Jakarta
PT ANZ Panin Bank, Jakarta 230,000 281,414 PT ANZ Panin Bank, Jakarta
PT.Bank Permata, Jakarta 80,000 - PT.Bank Permata, Jakarta
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25,000 124,173 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah 1,517,000 1,158,284 Total
Jumlah deposito berjangka 1,517,000 1,158,284 Total time deposits
Jumlah kas dan setara kas 1,954,851 1,464,221 Total cash and cash equivalents
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka selama tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
The interest rates per annum for the time deposits during
the year are as follows:
2010 2009
Rupiah 5.20% - 7.00% 7.10 – 9.62 % Rupiah
Dolar Amerika Serikat 0.25% – 2.00% - US Dollar
4. Piutang usaha 4. Trade debtors
2010 2009
Pihak ketiga: Third parties:
- Rupiah 1,497,561 1,369,689 Rupiah -
- Dolar Amerika Serikat (Catatan 30) 1,485 8,285 US Dollar (Note 30) -
Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih (3,047) (1,697) Less: Allowance for doubtful accounts
Jumlah 1,495,999 1,376,277 Total
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang Rupiah terdiri
atas piutang usaha dari distributor-distributor di seluruh
wilayah Indonesia.
Third party trade debtors denominated in Rupiah
comprise receivables from customers throughout
Indonesia.
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang Dolar Amerika
Serikat terdiri atas piutang usaha dari pelanggan luar negeri.
Third party trade debtors denominated in US Dollar
comprise receivables from foreign customers.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Related parties:
2010 2009
Rupiah : Rupiah :
PT Diversey Indonesia - 2,214 PT Diversey Indonesia
Dolar Amerika Serikat (Catatan 30): US Dollar (Note 30):
Unilever Asia Private Limited 96,960 - Unilever Asia Private Limited
Unilever Philippines (PRC), Inc. 67,805 15,401 Unilever Philippines (PRC), Inc.
Unilever Australia Limited 19,593 13,722 Unilever Australia Limited
Unilever Japan K.K. 5,758 - Unilever Japan K.K.
Unilever Taiwan Ltd. 4,663 5,763 Unilever Taiwan Ltd.
Unilever South Africa 3,218 - Unilever South Africa
Unilever Cote D’Ivoire 2,329 - Unilever Cote D’Ivoire
Unilever New Zealand Ltd. 2,224 2,872 Unilever New Zealand Ltd.
Unilever Vietnam Joint Venture
Company
1,423 - Unilever Vietnam Joint Venture
Company
Hindustan Unilever Ltd. 1,375 1,549 Hindustan Unilever Ltd.
Unilever Korea Chusik Hoesa 1,073 - Unilever Korea Chusik Hoesa
Unilever Gulf Free Zone Establishment - 1,685 Unilever Gulf Free Zone Establishment
Unilever (Malaysia) Holdings Sdn. Berhad - 26,376 Unilever (Malaysia) Holdings Sdn. Berhad
Unilever Singapore Pte. Ltd. - 8,132 Unilever Singapore Pte. Ltd.
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 1,538 2,163
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 207,959 79,877 Total
Sebagai persentase dari jumlah aset lancar 3.83% 1.79% As percentage of current asset
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The ageing analysis of trade debtors is as follows:
2010 2009
Lancar 1,195,439 1,216,916 Current
Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 339,510 181,954 Overdue 1 – 30 days
Lewat jatuh tempo lebih dari 30 hari 169,009 57,284 Overdue more than 30 days
Jumlah 1,703,958 1,456,154 Total
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai
berikut:
Movements in the allowance for doubtful accounts are as
follows:
2010 2009
Penyisihan piutang tidak tertagih
– awal tahun (1,895) (1,150)
Allowance for doubtful accounts
beginning of the year –
(Penambahan)/pengurangan penyisihan
piutang tidak tertagih (4,004) -
(Addition)/reversal of allowance for
doubtful accounts
Penghapusbukuan piutang usaha 2,852 (547) Doubtful debts written off
Penyisihan piutang tidak tertagih
– akhir periode (3,047) (1,697)
Allowance for doubtful accounts
end of period –
Berdasarkan penelaahan dari status masing-masing piutang
usaha pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
penyisihan piutang tidak tertagih telah memadai untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul dari piutang yang
tidak tertagih.
Based on a review of the status of trade debtors at the end
of the year, management believes that the allowance for
doubtful accounts is adequate to cover possible losses
arising from the non-collection of accounts.
5. Uang muka dan piutang lain-lain 5. Advances and other debtors
2010 2009
Uang muka 89,304 85,440 Advances
Pinjaman karyawan (Catatan 8e) 10,115 9,294 Loans to employees (Note 8e)
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari
Rp 1.000) 9 12
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 99,428 94,746 Total
6. Persediaan 6. Inventories
2010 2009
Barang jadi 926,891 835,822 Finished goods
Bahan baku 501,234 444,226 Raw materials
Barang dalam proses 67,589 76,290 Work in process
Barang dalam perjalanan Goods in transit
Bahan baku 120,886 44,449 Raw materials
Barang jadi 23,424 8,668 Finished goods
Suku cadang 34,148 27,484 Spare parts
Penyisihan persediaan usang dan persediaan
tidak terpakai/tidak laris (46,621) (29,242)
Provision for obsolete and unused/slow
moving inventories
Jumlah 1,627,551 1,407,697 Total
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25
Mutasi penyisihan persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris adalah sebagai berikut:
Movements in the provision for obsolete and unused/slow
moving inventories are as follows:
2010 2009
Saldo awal (25,668) (27,703) Beginning balance
Perubahan selama tahun berjalan: Changes during the year:
Penambahan penyisihan (48,646) (42,809) Amounts provided
Penghapusbukuan persediaan 27,693 41,270 Amounts written off
Saldo akhir (46,621) (29,242) Ending balance
Penyisihan persediaan usang dan persediaan tidak
terpakai/tidak laris terdiri dari:
The provision for obsolete and unused/slow moving
inventories consists of:
2010 2009
Barang jadi (23,295) (14,418) Finished goods
Bahan baku (23,023) (14,824) Raw materials
Suku cadang (303) - Spare parts
Jumlah (46,621) (29,242) Total
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk
persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris
telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian
yang timbul.
Management believes that the provision for obsolete and
unused/slow moving inventories is adequate to cover any
possible losses that may arise.
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, persediaan Perseroan
dan anak perusahaan dilindungi dengan asuransi terhadap
risiko kerugian karena bencana alam, kebakaran dan risikorisiko
lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar saldo
persediaan masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan
2009. Manajemen berkeyakinan jumlah ini telah memadai
untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat
risiko-risiko yang disebutkan di atas.
As of 30 June 2010 and 2009, inventories owned by the
Company and subsidiaries were insured against the risk of
loss due to natural disaster, fire and other risks with a total
coverage at the equivalent amount of the inventory balance
as at 30 June 2010 and 2009, respectively. Management
believes the amounts are adequate to cover possible losses
arising from such risks.
7. Instrumen keuangan derivatif 7. Derivative instruments
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perseroan memiliki
kontrak berjangka valuta asing, sebagai berikut:
As of 30 June 2010 and 2009, the Company has
outstanding foreign currency forward contracts as follows:
2010
Pihak yang terkait/
Counterparties
Nilai nosional
(Dolar
Amerika
Serikat)/
Notional amount
(US Dollar)
Nilai kontrak
berjangka/Forward
contract amount
(Rupiah)
Tanggal jatuh
tempo/Maturity date
Hutang
derivatif/
Derivative
payable
(Rupiah)
Citibank N.A.,
Jakarta 18,000,000 164,493
6 Juli/July –25
Agustus/August 2010
(653)
PT ANZ Panin Bank,
Jakarta 18,000,000 165,675
12 Juli/July – 18
Agustus/August 2010
(0)
The Royal Bank of
Scotland, Jakarta 12,000,000 110,841
26 Juli/July – 11
Agustus/August 2010
(1,480)
48,000,000 441,009 (2,133)
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26
Pihak yang terkait/
Counterparty
Nilai nosional/
Notional amount
(Euro)
Nilai kontrak
berjangka/Forward
contract amount
(Rupiah)
Tanggal jatuh
tempo/Maturity date
Hutang
derivatif/
Derivative
payable
(Rupiah)
Citibank N.A.,
Jakarta 4,000,000 44,464
8 Juli/July - 28 Juli/July
2010
113
4,000,000 44,464 113
2009
Pihak yang terkait/
Counterparties
Nilai nosional
(Dolar
Amerika
Serikat)/
Notional amount
(US Dollar)
Nilai kontrak
berjangka/Forward
contract amount
(Rupiah)
Tanggal jatuh
tempo/Maturity date
Hutang
derivatif/
Derivative
payable
(Rupiah)
Citibank N.A.,
Jakarta 16,000,000 167,667
1 Juli/July –
23 Juli/July 2009
3,976
PT ANZ Panin Bank,
Jakarta
27,000,000 281,192
3 Agustus/August -10
September/September
2009
2,535
43,000,000 448,859 6,511
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perseroan memiliki
transaksi derivatif bersih masing-masing sebesar Rp 2.020
dan Rp 6.511 yang dicatat sebagai hutang lain-lain.
As of 30 June 2010 and 2009, the Company has net
derivative transactions amounting to Rp 2,020 and
Rp 6,511 respectively, recorded as other payables.
Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi ini selama tahun
2010 adalah Citibank N.A., Jakarta dan PT ANZ Panin Bank,
Jakarta, dan The Royal Bank of Scotland (2009: Citibank
N.A., Jakarta dan PT ANZ Panin Bank, Jakarta).
The counterparties for the contracts during 2010 are
Citibank N.A., Jakarta and PT ANZ Panin Bank, Jakarta., dan
The Royal Bank of Scotland (2009: Citibank N.A., Jakarta
and PT ANZ Panin Bank, Jakarta).
Perseroan melakukan transaksi derivatif dengan tujuan
untuk lindung nilai terhadap hutang usaha. Perubahan nilai
wajar dari semua instrumen keuangan derivatif ini telah
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian karena tidak
memenuhi kriteria lindung nilai sebagaimana yang diatur
dalam PSAK 55.
The Company entered into derivative transactions for the
purpose of hedging of trade creditors. The changes in the
fair values of the derivative financial instruments are
recognised in the consolidated statements of income since
they do not qualify for hedge accounting under PSAK 55.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27
8. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
8. Related party transactions
a. Transaksi dan sifat hubungan dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a. The nature of transactions and relationships with related
parties are as follows:
i. Perseroan menjual barang jadi kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
i. The Company sold finished goods to the following
related parties:
- Unilever Asia Private Limited - Unilever Asia Private Limited
- Unilever Australia Limited - Unilever Australia Limited
- Unilever Gulf Free Zone Establishment - Unilever Gulf Free Zone Establishment
- Unilever Cote D’Ivoire - Unilever Cote D’Ivoire
- Hindustan Unilever Ltd. - Hindustan Unilever Ltd.
- Unilever Hong Kong Ltd. - Unilever Hong Kong Ltd.
- Unilever Japan K.K. - Unilever Japan K.K.
- Unilever Korea Chusik Hoesa - Unilever Korea Chusik Hoesa
- Unilever Pakistan Limited - Unilever Pakistan Limited
- Unilever Philippines (PRC), Inc. - Unilever Philippines (PRC), Inc.
- Unilever Singapore Pte.Ltd. - Unilever Singapore Pte.Ltd.
- Unilever South Africa - Unilever South Africa
- Unilever Sri Lanka Limited - Unilever Sri Lanka Limited
- Unilever Taiwan Ltd. - Unilever Taiwan Ltd.
- Unilever Malaysia (Holdings) Sdn. Berhad - Unilever Malaysia (Holdings) Sdn. Berhad
- Unilever Vietnam Joint Venture Company - Unilever Vietnam Joint Venture Company
- Unilever Ghana Ltd. - Unilever Ghana Ltd.
- Unilever New Zealand Ltd. - Unilever New Zealand Ltd.
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa di atas adalah sebagai perusahaan
afiliasi.
The nature of the relationship with the above related
parties is affiliated company .
ii. Perseroan dan anak perusahaan membeli bahan baku,
barang jadi dan lain-lain dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebagai berikut:
ii. The Company and subsidiaries purchased raw
materials, finished goods and others from the
following related parties:
- Hindustan Unilever Ltd. - Hindustan Unilever Ltd.
- Unilever (China) Investing Company - Unilever (china) Investing Company
- Lipton Limited (Head Office) / Lipton Tea Supply
Limited
- Lipton Limited (Head Office) / Lipton Tea Supply
Limited
- PT Technopia Jakarta - PT Technopia Jakarta
- Unilever Asia Private Limited - Unilever Asia Private Limited
- Unilever Australia Limited - Unilever Australia Limited
- Unilever (China) Ltd. - Unilever (China) Ltd.
- Unilever (Foods) Malaysia Sdn. Bhd. - Unilever (Foods) Malaysia Sdn. Bhd.
- Unilever Philippines (PRC), Inc. - Unilever Philippines (PRC), Inc.
- Unilever Sri Lanka Limited - Unilever Sri Lanka Limited
- Unilever Thai Service Ltd. - Unilever Thai Service Ltd.
- Unilever Supply Chain Company AG. - Unilever Supply Chain Company AG.
- Unilever Vietnam Joint Venture Company - Unilever Vietnam Joint Venture Company
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa di atas adalah sebagai
perusahaan afiliasi.
The nature of the relationship with the above
related parties is affiliated company.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28
iii. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
material dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa selain yang telah disebutkan di atas adalah
sebagai berikut:
iii. The details of the nature and types of transactions
with related parties other than those mentioned
above are as follows:
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa/
Related parties
Sifat hubungan istimewa/
Nature of the relationship
Jenis transaksi/
Type of transaction
- Unilever N.V. Pemegang saham utama Grup/
Ultimate shareholder of the Group
Pembayaran royalty/
Royalty payments
- Unilever Business Group
Services B.V. (“UBGS”)
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Pembayaran jasa-jasa
regional/penagihan atas biaya riset
regional yang dikeluarkan oleh
Perseroan/
Payments for regional services/
reimbursements of regional research
costs paid by the Company
- Unilever Asia Private
Limited
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Unilever Brazil Ltd. Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Unilever China Ltd. Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Unilever Deutschland
Holding GmbH.
Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
- Hindustan Unilever Ltd. Perusahaan afiliasi/
Affiliated company
Penggantian beban/
Expense reimbursements
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29
Anak perusahaan The Subsidiaries
i. Pada tanggal 17 Juli 2002, PT Technopia Lever
(“PT TL”), mengadakan perjanjian pembelian dengan
PT Technopia Jakarta (“Technopia”), dimana PT TL
menunjuk Technopia untuk menyediakan produkproduk
PT TL secara eksklusif atas nama PT TL di
Indonesia. Jangka waktu perjanjian ini adalah 10
tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5
tahun lagi.
i. On 17 July 2002, PT Technopia Lever (“PT TL”)
entered into a purchase agreement with PT Technopia
Jakarta (“Technopia”), to appoint Technopia to supply
PT TL’s products exclusively for PT TL in Indonesia. The
initial term of this agreement is for a period of 10
years and can be extended for further period of 5
years.
ii. Pada tanggal 17 Juli 2002, PT TL mengadakan
perjanjian transfer teknologi dengan Fumakilla
Malaysia Berhad (“Fumakilla”) dan Technopia, dimana
Fumakilla setuju untuk memberikan lisensi kepada PT
TL dan Technopia untuk menggunakan informasi
teknis dan pengetahuan yang berhubungan dengan
manufaktur, pengembangan dan penggunaan
produk-produk sesuai dengan waktu dan kondisi yang
ditentukan dalam perjanjian ini. Jangka waktu
perjanjian ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang
untuk jangka waktu 5 tahun lagi.
ii. On 17 July 2002, PT TL entered into a technology
transfer agreement with Fumakilla Malaysia Berhad
(“Fumakilla”) and Technopia, in which Fumakilla
agreed to grant PT TL and Technopia a license to use
technical information and skills in connection with the
manufacturing, development and use of products,
under the terms and conditions set forth in this
agreement. The initial term of this agreement is for a
period of 10 years and can be extended for further
period of 5 years.
b. Perjanjian-perjanjian penting dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
b. Significant agreements with related parties.
Perseroan
The Company
i. Berdasarkan syarat dan kondisi yang tercantum dalam
perjanjian dengan kelompok perusahaan Unilever
yang berlaku sampai dengan tanggal yang akan
ditentukan kemudian, jasa-jasa tertentu diberikan
oleh Unilever N.V. kepada Perseroan. Perseroan juga
berhak menggunakan semua paten dan merek
dagang Indonesia yang dimiliki oleh Unilever N.V.
atau anggota kelompok perusahaan Unilever.
Perjanjian juga menyebutkan bahwa sehubungan
dengan pemberian hak-hak tersebut, Perseroan harus
membayar imbalan tahunan sebesar dua persen
(termasuk pajak penghasilan Pasal 26) dari nilai
penjualan kepada pihak ketiga selama tahun yang
bersangkutan.
i. Under the terms and conditions of an agreement with
the Unilever group of companies which is valid until a
date that is yet to be determined, certain services are
provided by Unilever N.V. to the Company. The
Company also has the right to use all Indonesian
patents and trademarks owned by Unilever N.V. or
any member of the Unilever group of companies. The
agreement further provides that the Company shall, in
consideration for granting of these rights, pay an
annual contribution equal to two percent (including
withholding tax Article 26) of the value of sales made
to third parties during the year.
ii. Pada tahun 1997, Perseroan mengadakan perjanjian
dengan Unilever Business Group Services B.V.
(“UBGS”) yang berlaku sampai dengan tanggal yang
akan ditentukan kemudian. Berdasarkan perjanjian
ini, Perseroan akan membayar biaya tahunan sebesar
1,5% dari nilai penjualan untuk jasa-jasa regional
yang diberikan oleh UBGS dan Perseroan akan
menagih UBGS atas biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh Perseroan atas nama UBGS.
ii. In 1997, the Company entered into an agreement
with Unilever Business Group Services B.V. (“UBGS”)
which is valid until a date that is yet to be determined.
Under this agreement, the Company shall pay an
annual fee equal to 1.5% of sales for the regional
services provided by UBGS, and the Company shall
charge UBGS for the costs paid by the Company on
behalf of UBGS.
iii. Pada tanggal 28 Agustus 2009, Perseroan telah
menandatangani perjanjian-perjanjian dengan
Unilever Asia Private Ltd. (“UAPL), perusahaan
terafiliasi yang berkedudukan di Singapura, yang
dievaluasi setiap tahun dan berlaku sampai dengan
perjanjian-perjanjian tersebut diakhiri oleh salah satu
pihak. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut
UAPL akan menyediakan bahan baku tertentu dan
barang jadi kepada Perseroan, membeli barang jadi
dari Perseroan, serta menyediakan jasa pendukung
penerapan sistem SAP di Indonesia.
iii. On 28 August 2009, the Company entered into
agreements with Unilever Asia Private Ltd. (“UAPL”),
an affiliation of the Company domiciled in Singapore,
which is subject to annual evaluation and valid until
the agreements are terminated by either party. Based
on the agreements UAPL shall supply certain raw
materials and finished goods to the Company,
purchases finished goods from the Company and
provide supporting service in connection with SAP
system implementation in Indonesia.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30
iii. Pada tanggal 17 Juli 2002, PT TL mengadakan
perjanjian lisensi merek dagang dengan Unilever N.V.,
dimana PT TL berhak menggunakan merek dagang
“Domestos Nomos” di Indonesia dalam kaitannya
dengan proses produksi, pengepakan, pengiklanan
dan penjualan produk-produk tersebut di Indonesia.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 10 tahun dan
dapat diperpanjang untuk 5 tahun kemudian.
iii. On 17 July 2002, PT TL entered into a trademark
license agreement with Unilever N.V., under which
PT TL is entitled to use the “Domestos Nomos”
trademark in Indonesia in connection with the
manufacturing, packaging, advertising and sales of
these products in Indonesia. The initial term of this
agreement is for a period of 10 years and can be
extended for further period of 5 years.
Beban yang dikenakan oleh pihak yang mempunyai
hubungan istimewa:
Expenses charged by related parties:
2010 2009
Royalti ke Unilever N.V. 195,100 171,909 Royalty to Unilever N.V.
Biaya jasa ke UBGS (pembayaran
dilakukan melalui Unilever N.V.)
146,325
103,215 Service fee to UBGS (payments are made
through Unilever N.V.)
Jumlah 341,425 275,124 Total
Sebagai persentase dari jumlah beban
usaha 12.31% 12.35%
As percentage of operating expenses
Lihat Catatan 25 dan 26 untuk rincian penjualan kepada
dan pembelian bahan baku dan barang jadi dari pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Notes 25 and 26 for details of sales to and
purchases of raw materials and finished goods from
related parties.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, dilakukan dengan syarat dan kondisi
serta manfaat ekonomis yang secara substansial
sebanding dengan transaksi dengan pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa.
All transactions with related parties are conducted on
substantially comparable terms and conditions as well as
economic benefit to the Company, as those with
unrelated parties.
c. Piutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
c. Amounts due from related parties
2010 2009
Unilever Asia Private Limited 728 684 Unilever Asia Private Limited
Unilever China Ltd. - 1,094 Unilever China Ltd.
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 1,655 1,531
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 2,383 3,309 Total
Sebagai persentase dari jumlah aset
tidak lancar 0.05% 0.09%
As percentage of non-current
Assets
Tidak dibuat penyisihan piutang tidak tertagih untuk
akun ini karena manajemen berkeyakinan saldo piutang
tersebut akan tertagih seluruhnya.
Management has not made a provision for doubtful
accounts as it is of the opinion that these receivables will
be collectible in full.
d. Hutang lain-lain pada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
d. Amounts due to related parties
2010 2009
Unilever N.V. 150,575 111,346 Unilever N.V.
Unilever Asia Private Limited 7,931 70,420 Unilever Asia Private Limited
Unilever Philippines (PRC), Inc. 1,590 3,100 Unilever Philippines (PRC), Inc.
Unilever Brazil Ltd. - 2,352 Unilever Brazil Ltd.
Lain-lain (masing-masing saldo kurang
dari Rp 1.000) 5,207 8,802
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 165,303 196,020 Total
Sebagai persentase dari jumlah kewajiban
tidak lancar 41.68% 54.49%
As percentage of non-current
Liabilities
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31
e. Pinjaman kepada karyawan kunci e. Loans to key management personnel
2010 2009
Pinjaman karyawan: Employee loans:
- Lancar 10,115 9,294 Current -
- Tidak lancar 20,888 28,015 Non-current -
31,003 37,309
Dikurangi: Pinjaman untuk bukan
karyawan kunci (27,587) (32,776)
Less: Loans to non-key management
personne l
Jumlah 3,416 4,533 Total
Sebagai persentase dari jumlah aset
lancar 0.06% 0.10% As percentage of current assets
Perseroan menyediakan pinjaman tanpa bunga untuk
karyawan. Pinjaman ini dilunasi dengan cara cicilan
bulanan yang dikurangkan langsung dari gaji bulanan
karyawan yang bersangkutan.
The Company provides its employees with non-interest
bearing loans. The loans are repayable in installments
which are deducted from the employees’ monthly
salaries.
f. Gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi f. Salaries and allowances of the Boards of Commissioners
and Directors
Jumlah beban gaji dan tunjangan untuk Dewan
Komisaris dan Direksi yang terjadi selama tahun 2010
adalah Rp 18.764 (2009: Rp 19,063). Beban ini dicatat
sebagai bagian dari beban operasi.
Total salaries and allowances of the Boards of
Commisioners and Directors during year 2010 were
Rp 18,764 (2009: Rp 19,063). This expenditure is
recorded as part of operating expenses.
Termasuk dalam paket penghasilan Direksi adalah
tunjangan fasilitas perumahan.
Included in the Board of Directors remuneration
package are housing facilities.
2010 2009
Sebagai persentase dari jumlah beban
karyawan 4.43% 4.48% As percentage of total employee costs
g. Program saham untuk karyawan (share matching plan) g. Share matching plan
Ringkasan program saham untuk karyawan (share
matching plan) adalah sebagai berikut:
A summary of the share matching plan is as follows:
2010 2009
Jumlah lembar
saham yang
diberikan/ Number of
shares matched
Jumlah lembar saham
yang diberikan/
Number of shares
matched
Saldo per 1 Januari 834,200 773,038 Balance as at 1 January
Saham yang diberikan: Shares granted:
- Unilever N.V. - 6,725 Unilever N.V. -
- Unilever PLC - 6,904 Unilever PLC -
- PT Unilever Indonesia Tbk 198,573 293,554 PT Unilever Indonesia Tbk -
Saham yang dieksekusi (285,921) (231,203) Shares executed
Saham yang dibatalkan (862) (7,293) Shares forfeited
Saldo per 30 Juni 745,990 841,725 Balance as at 30 June
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32
9. Beban dibayar di muka 9. Prepaid expenses
2010 2009
Sewa 26,505 13,401 Rents
Asuransi 870 747 Insurance
Lain-lain (masing-masing saldo kurang dari
Rp 1.000) 2,287
3,244
Others (individual balances less than
Rp 1,000 each)
Jumlah 29,662
17,392 Total
10. Aset tetap 10. Fixed assets
a. Mutasi kelompok-kelompok utama aset tetap adalah
sebagai berikut:
a. Movements of fixed assets, by major classifications, are
as follows:
Saldo
31 Desember
2009/
31 December
2009 Balance
Penambahan/
Additions
Transfer/
Transfers
Pelepasan/
Disposals
Saldo
30 Juni 2010 /
30 June 2010
Balance
Biaya perolehan/dianggap
sebagai biaya
perolehan:
At cost/deemed
cost:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah 174,216 - - - 174,216 Land
Bangunan 617,174 - 17,687 (9,490) 625,371 Buildings
Mesin dan
peralatan 2,388,078 1,158 98,280 (19,915) 2,467,601
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor 48,791 3,633 - (1,111) 51,313 Motor vehicles
Aset dalam penyelesaian 556,102 545,051 (115,967) - 985,186
Construction in
Progress
Aset sewa Leased assets
Komputer 3,578 - - - 3,578 Computers
Jumlah 3,787,939 549,842 - (30,516) 4,307,265 Total
Akumulasi penyusutan:
Accumulated
depreciation:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan (71,333) (7,554) - 1,680 (77,207) Buildings
Mesin dan
peralatan (658,268) (61,612) - 7,826 (712,054)
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor (20,596) (2,990) - 737 (22,849) Motor vehicles
Aset sewa Leased assets
Komputer (1,826) (462) - - (2,288) Computers
Jumlah (752,023) (72,618) - 10,243 (814,398) Total
Nilai buku bersih 3,035,916 3,492,867 Net book value
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33
Saldo
31 Desember
2008/
31 December
2008 Balance
Penambahan/
Additions
Transfer/
Transfers
Pelepasan/
Disposals
Saldo
30 Juni 2009 /
30 June 2009
Balance
Biaya perolehan/dianggap
sebagai biaya
perolehan:
At cost/deemed
cost:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah 174,216 - - - 174,216 Land
Bangunan 463,058 - - - 463,058 Buildings
Mesin dan
peralatan 1,999,582 19,310 80,581 (4,649) 2,094,824
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor 52,993 2,374 - (1,932) 53,435 Motor vehicles
Aset dalam penyelesaian 426,395 193,817 (80,581) - 539,631
Construction in
progress
Aset sewa Leased assets
Komputer 3,578 - - - 3,578 Computers
Jumlah 3,119,822 215,501 - (6,581) 3,328,742 Total
Akumulasi penyusutan:
Accumulated
depreciation:
Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan (59,372) - - - (59,372) Buildings
Mesin dan
peralatan (480,531) (69,468) - 4,371 (545,628)
Machinery and
equipment
Kendaraan bermotor (19,143) (3,219) - 1,217 (21,145) Motor vehicles
Aset sewa Leased assets
Komputer (901) - - - (901) Computers
Jumlah (559,947) (72,687) - 5,588 (627,046) Total
Nilai buku bersih 2,559,875 2,701,696 Net book value
b. Bangunan dan mesin terakhir dinilai kembali pada tahun
2004 oleh penilai independen, PT Artanila Permai.
Penilaian dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002
dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-
519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Penilaian
kembali tersebut telah disetujui oleh Kantor Pelayanan
Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP
14/WPJ.19/BD.04/2004 tanggal 20 Desember 2004.
Lembaga penilai tersebut menggunakan pendekatan
biaya (cost approach) dalam menentukan nilai wajar
aset-aset tersebut.
b. In 2004, the Company’s buildings and machinery were
revalued by an independent appraiser, PT Artanila
Permai, in accordance with Minister of Finance of
Republic of Indonesia Decree No. 486/KMK.03/2002 and
the Decree of Director General of Taxes No. KEP-
519/PJ/2002 dated 2 December 2002. The revaluation
has been approved by the tax office in its Decision Letter
No. KEP-14/WPJ.19/BD.04/2004 dated 20 December
2004. The independent appraiser used the cost
approach in determining the fair value of these assets.
Peningkatan nilai bersih yang dihasilkan dari penilaian
kembali aset tetap sebesar Rp 287.593 disajikan dalam
akun “Surplus revaluasi aset tetap” di bagian ekuitas pada
neraca konsolidasian.
The net revaluation increment of Rp 287,593 was
recorded under “Fixed assets revaluation reserve”
account, which is presented in the equity section of the
consolidated balance sheets.
Sebagai dampak dari penerapan PSAK No. 16 (Revisi
2007), pada tanggal 1 Januari 2008, surplus revaluasi
aset tetap sebesar Rp 287.593 direklasifikasi ke saldo
laba yang belum dicadangkan.
As the impact of the implementation of PSAK No. 16
(Revised 2007), as at 1 January 2008, fixed assets
revaluation reserve amounting to Rp 287,593 was
reclassified to unappropriated retained earnings.
c. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perseroan
mempunyai 35 bidang tanah dengan sertifikat Hak
Guna Bangunan (“HGB”) dan 1 (2008: 1) bidang tanah
dengan sertifikat Hak Pakai yang memiliki sisa manfaat
antara 1 dan 26 tahun, dan jatuh tempo pada tahun
2010 sampai dengan 2035.
c. As at 30 June 2010 and 2008, the Company has 35 plots
of land rights in the form of Land Use Title (“HGB”) and
1 (2008: 1) plot of land with Right to Use title (“Hak
Pakai”) which have remaining useful lives ranging from 1
to 26 years and expire between 2010 until 2035.
Manajemen berkeyakinan bahwa HGB dan Hak Pakai
tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Management believes that these HGB and Hak Pakai can
be extended when the due dates arrive.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34
d. Perhitungan keuntungan pelepasan aset tetap adalah
sebagai berikut:
d. The calculations of gain on disposals of fixed assets are
as follows:
2010 2009
Biaya perolehan 30,516 6,581 Acquisition costs
Akumulasi penyusutan (10,243) (5,588) Accumulated depreciation
Nilai buku 20,273 993 Net book value
Penerimaan dari aset yang dijual 987 2,207 Proceeds
Keuntungan pelepasan aset tetap (19,286) 1,214 Gain on disposals of fixed assets
e. Keuntungan pelepasan dan penyusutan yang dipercepat
aset tetap dialokasikan sebagai berikut:
e. Gain on disposal and accelerated depreciation of fixed
assets were allocated as follows:
2009 2008
Harga pokok penjualan (18,904) 970 Cost of goods sold
Penghasilan lain-lain (382) 244 Other income
Jumlah (19,286) 1,214 Total
f. Aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 Juni 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
f. Construction in progress as at 30 June 2010 and 2009
are as follows:
2010 2009
Bangunan 52,157 118,420 Buildings
Mesin dan peralatan 933,029 421,211 Machinery and equipment
Jumlah 985,186 539,631 Total
Persentase penyelesaian untuk pekerjaan konstruksi
tahun 2010 adalah antara 1% - 100% (2009: 0% -
69%).
The percentage of completion for construction in
progress in 2010 is between 1% - 100% (2009: 0% -
69%).
Aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai dan
direklasifikasi ke masing-masing kelompok aset pada
tahun 2010.
Construction in progress is estimated to be completed
and reclassified into each group of assets in 2010.
g. Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: g. Depreciation expense is allocated as follows:
2010 2009
Harga pokok produksi 57,942 58,863 Cost of goods manufactured
Beban usaha 14,676 13,824 Operating expenses
Jumlah 72,618 72,687 Total
h. Aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan dan anak
perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian
dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 312 juta
dan Rp 40.863 (2009: USD 231 juta dan Rp 44.029),
yang menurut pendapat manajemen telah memadai
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
h. The Company’s and subsidiaries’ fixed assets have been
insured against the risk of loss with a total coverage of
USD 312 million and Rp 40,863 (2009: USD 231 million
and Rp Rp 44,029), which is considered adequate by
management to cover possible losses arising from such
risks.
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35
Pertanggungan asuransi untuk setiap kelompok aset
tetap adalah sebagai berikut:
Insurance coverage for each class of fixed assets is as
follows:
Tahun yang berakhir
30 Juni 2010
Nilai pertanggungan/
Insured amounts
Nilai buku
bersih aset
tetap/
Net book value
of fixed assets
Year ended
30 June 2010
USD juta/
USD
million
Rp juta
ekuivalen/
Rp millions
equivalent
Rp juta/
Rp millions
Rp juta/
Rp millions
Bangunan, mesin dan
peralatan 312 2,828,270 -
2,303,711
Buildings, machinery
and equipment
Kendaraan bermotor - - 40,863 28,464 Motor vehicles
312 2,828,270 40,863 2,332,175
Tahun yang berakhir
30 Juni 2009
Nilai pertanggungan/
Insured amounts
Nilai buku
bersih aset
tetap/
Net book value
of fixed assets
Year ended
30 June 2009
USD juta/
USD
million
Rp juta
ekuivalen/
Rp millions
equivalent
Rp juta/
Rp millions
Rp juta/
Rp millions
Bangunan, mesin dan
peralatan 231 2,355,406 -
1,955,559
Buildings, machinery
and equipment
Kendaraan bermotor - - 44,029 32,290 Motor vehicles
231 2,355,406 44,029 1,987,849
11. Goodwill 11. Goodwill
2010 2009
Biaya perolehan 83,954 83,954 Cost
Dikurangi: Akumulasi amortisasi (18,816) (12,370) Less: Accumulated amortisation
Jumlah 65,138 71,584 Total
Beban amortisasi 3,233 3,233 Amortisation expense
Goodwill merupakan selisih lebih dari jumlah yang dibayar
dan nilai tercatat atas hak minoritas PT Anugrah Lever yang
diakuisisi oleh Perseroan pada bulan Agustus 2007.
Goodwill represents the excess of the amount paid over the
carrying value of PT Anugrah Lever’s minority interest
acquired by the Company in August 2007.
12. Aset tidak berwujud 12. Intangible assets
2010 2009
Biaya perolehan Cost
Saldo awal 940,643 813,871 Beginning balance
Penambahan aset tidak berwujud 48,406 28,588 Addition of intangible assets
Saldo akhir 989,049 842,459 Ending balance
Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation
Saldo awal (267,642) (148,134) Beginning balance
Beban amortisasi (56,713) (43,906) Amortisation expenses
Saldo akhir (324,355) (192,040) Ending balance
Nilai buku bersih 664,694 650,419 Net book value
PT Unilever Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30 Juni 2010 dan 2009
PT Unilever Indonesia Tbk and Subsidiaries
Notes to the Consolidated Financial Statements
30 June 2010 and 2009
(Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36
Aset tidak berwujud timbul dari perolehan atas hak usaha,
merek dagang dan hak cipta yang berhubungan dengan
produk Hazeline, Bango, Taro dan Buavita yang diperoleh
berturut-turut pada tahun 1996, 2001, 2003 dan 2008,
serta perangkat lunak dan lisensi perangkat lunak yang
diperoleh dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009.
Intangible assets principally comprise operating rights,
trademarks and copyrights related to Hazeline, Bango, Taro
and Buavita products which were acquired in 1996, 2001,
2003 and 2008, respectively, and software and software
licenses which were acquired from 2004 until 2009.
Beban amortisasi hak usaha, merek dagang dan hak cipta
sebesar Rp 25.049 (2009: Rp 25.049), dan perangkat lunak
dan lisensi perangkat lunak sebesar Rp 31.664 (2009:
Rp 18.857) dialokasikan sebagai beban umum dan
administrasi.
Amortisation expense of operating rights, trademarks and
copyrights of Rp 25,049 (2009: Rp 25,049), and software
and software license of Rp 31,664 (2009: Rp 18,857) is
allocated to general and administration expenses.
Aset tidak berwujud memiliki sisa masa amortisasi antara 1
sampai dengan14 tahun.
The remaining amortisation period of the intangible assets
range from 1 to 14 years.
Perseroan telah menandatangani perjanjian bersyarat
dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
(“Ultra”) sehubungan dengan pengambilalihan bisnis
minuman dengan sari buah melalui pengalihan merek
“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar